Viral, Kisah WNI Asal Ponorogo, Jadi ART di Amerika dengan Gaji hingga Rp 60 Juta
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
05 - Sep - 2022, 10:36
JATIMTIMES - Misiyah Rani merupakan warga asal Ponorogo, Jawa Timur. Dia merupakan salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga (ART).
Dia bekerja sebagai ART di Amerika, sudah selama 21 tahun. Kisahnya ia ceritakan dalam sebuah video dan diunggah oleh akun TikTok bernama @ulum855. Kisahnya tersebut baru-baru ini viral dan banyak diperbincangkan.
Baca Juga : Absennya 2 Tokoh Ini, Rapat Komisi I DPR RI Bersama TNI Kemenhan Ramai InterupsiĀ
Bukan karena pekerjaannya sebagai ART saja, namun juga karena gajinya yang didapat relatif tinggi. Yakni berkisar di antara Rp 50 juta hingga Rp 60 juta lebih per bulannya. Bahkan ia mengaku bisa lebih dari Rp 60 juta.
"Sebulannya Rp 50 juta sampai Rp 60 juta lebih. Pokoknya saya kerja itu demi keluarga di Indonesia," ujar May.
Bukan hanya sekedar mendapat gaji yang baik, May mengaku bahwa selama 21 tahun bekerja sebagai ART di rumah keluarga pasangan Dr. Gary dan Debbie, ia mendapat perlakuan yang sangat baik.
May bercerita pada awal bekerja di rumah Dr. Gary, dia sempat kesulitan untuk berkomunikasi. Sebab dirinya sama sekali belum pernah berbicara dengan bahasa Inggris, bahasa yang biasa digunakan di negeri Paman Sam.
"Waktu itu saya belum bisa sama sekali ngomong bahasa inggris, bisanya hanya yes or not. Cuma pakai isyarat. Jadi bos ku itu, hanya memberi kalimat do this dan do that," terangnya sambil menirukan majikannya saat memerintah suatu hal.
Sama seperti ART atau pembantu rumah tangga (PRT) pada umumnya, May juga banyak mengerjakan pekerjaan rumah. Seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci piring, membersihkan kamar. Serta mengurus Michael, putra sulung pasangan Dr. Gary dan Debbie.
"Setiap hari, nyuci kamar mandi, dan pekerjaan rutin tiap hari. Dan pekerjaan rutin rumah, jadi harus selalu dibersihkan, apapun itu harus disyukuri, dan dinikmati. Karena apa, saya melakukannya dengan senang," terang May.
Dirinya mengaku bahwa meskipun bergaji yang terbilang di atas rata-rata ditambah perlakuan baik dari majikan beserta keluarganya, dia tidak memanfaatkannya untuk mengambil kesempatan lain. Artinya ia tetap berusaha berbuat baik dan selalu memposisikan diri sebagai seorang ART di rumah majikannya itu.