Dukung Program Pertanahan, Bupati Blitar Serahkan Sertifikat Aset dan Tanah Wakaf

JATIMTIMES-Bupati Blitar Rini Syarifah menyerahkan 514 sertifikat aset dan tanah wakaf kepada instansi, lembaga dan organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Blitar. Tanah aset dan wakaf yang disertifikatkan dipergunakan di antaranya untuk kantor kepolisian, pesantren dan tempat ibadah.

Kegiatan penyerahan sertifikat aset dan wakaf dilaksanakan secara simbolis di Pendapa Agung Ronggo  Hadi Negoro, Senin (5/9/2022). Bupati Rini Syarifah dalam sambutannya mengatakan  program sertifikasi tanah ini merupakan kerjasama antara Pemkab Blitar dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Blitar. Rini berharap program sertifikasi tanah ini memberikan manfaat untuk seluruh masyarakat Kabupaten Blitar.

Baca Juga : Jatim Terima Penghargaan dari Kemendagri Setelah Berhasil Sukseskan Gerakan Nasional Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

“Hari ini kita laksanakan penyerahan sertifikat aset dan tanah wakaf. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua, khususnya bagi seluruh masyarakat Kabupaten Blitar,” kata Mak Rini.

Dalam sambutannya Mak Rini juga menyampaikan, pada bulan Juli lalu, BPN Kabupaten Blitar telah menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada kelompok keagamaan. Program tersebut terus berlanjut dan pada hari ini kembali diserahkan sertifikat aset dan wakaf bagi tempat peribadatan.

Berdasarkan data dari BPN dan Pemkab Blitar, total ada 514 sertifikat aset pemerintahan dan badan keagamaan yang diberikan pada hari ini. Dan total wakaf yang telah terdaftar sejumlah 1.436 titik.

“Untuk itu atas nama masyarakat dan Pemkab Blitar, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala BPN Kabupaten Blitar beserta jajarannya yang sudah bekrja keras melakukan percepatan penerbitan sertifikat tanah wakaf. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,” imbuh Rini.

Orang nomor satu di Kabupaten Blitar menegaskan, Pemkab Blitar menyambut baik sekaligus mendukung program sertifikasi tanah yang dilaksanakan Badan Pertanahan Nasional. Menurut bupati, sertifikasi penting dilakukan untuk mempertegas status bidang tanah yang diwakafkan. Sekaligus menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Dengan sertifikasi maka status tanah akan menjadi jelas. Untuk tempat ibadah misalnya, dengan sertifikasi maka masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan khusu’ dan atau melaksanakan kegiatan lainnya pun bisa nyaman,” tukasnya.

Tanah merupakan salah satu aset kita semua yang harus dapat dikelola secara aman tanpa adanya persengketaan, sehingga upaya untuk menghindari persengkataan atau konflik adalah sertifikasi...

Baca Selengkapnya