Jual Beli LKS di SDN 5 Gresik Dikeluhkan Wali Murid
Reporter
Syaifuddin Anam
Editor
Nurlayla Ratri
02 - Sep - 2022, 01:13
JATIMTIMES - Praktik jual beli lembar kerja siswa (LKS) dan buku di UPT SDN 5 Gresik dikeluhkan wali murid. Pasalnya, untuk membeli LKS dan sejumlah buku, harus mengeluarkan uang hampir jutaan rupiah.
Meski proses pembeliannya dapat diangsur dua kali dalam satu tahun, tetapi harga LKS dan buku tersebut dinilai sangat membebani.
Baca Juga : Desak Ganti Untung Lahan JLS segera Dibayar, Warga Desa Tugurejo Geruduk Kantor Pemkab Blitar
"Sebagai orang tua pasti sangat keberatan, kalau ditotal harganya hampir jutaan," kata salah satu wali murid SDN 5 Gresik berinisial A saat dikonfirmasi, Jumat (26/8/2022) lalu.
Pihaknya mengatakan, sebagai wali murid tidak bisa berbuat apa-apa. Karena, setiap siswa diwajibkan membeli buku di sekolah. Tak terkecuali buku tulis.
"Iya bukunya juga beli di sekolah. Kecuali peralatan tulis, seperti pensil yang beli di luar sekolah," ungkapnya.
Dirinya menyebut bahwa pembelian LKS tersebut sudah berlangsung lama. Saat pandemi covid-19 misalnya. Siswa belajar secara daring, tapi tetap diwajibkan membeli LKS dan buku di sekolah.
Dijelaskan, proses pembelian LKS dan buku itu dikoordinasi di masing-masing kelas. Setiap wali murid mendapatkan kertas rincian buku beserta harganya. Namun tidak ada kop atau logo sekolah.
"Hanya nama buku dan LKS serta harganya saja. Tidak ada tanda tangannya juga," imbuh A, wali murid yang tinggal di Gresik Kota tersebut.
Pihaknya mengaku jika sebenarnya banyak wali murid yang keberatan. Hanya saja, tidak bisa berbuat apa-apa. Karena, takut anaknya mendapat intimidasi atau dikucilkan di sekolah.
"Kalau tidak beli, takut anak saya diintimidasi di sekolah. Mau tidak mau harus membeli LKS dan buku di sekolah," imbuhnya.
Baca Juga : Ngopi Seni Rumah Sedekah NU, Ulas Mahasiswi Pengais Rezeki dari Dunia Tarik Suara
Terpisah, saat dikonfirmasi salah satu guru UPT SDN 5 Gresik, Eli membenarkan jika pihak sekolah menjual LKS ke siswa...