Selesaikan Konflik Warga Silo-Kalibaru, Forpimda Jember-Banyuwangi Gelar Pertemuan
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Dede Nana
09 - Aug - 2022, 09:15
JATIMTIMES - Konflik horizontal yang melibatkan warga Padukuhan Patungrejo dan Padukuhan Dampikrejo, Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Silo, Jember dengan warga Desa Banyuanyar, Kalibaru, Banyuwangi terus dicarikan solusi dan akar permasalahannya. Pasalnya, konflik yang menyebabkan beberapa rumah dan puluhan kendaraan milik warga di Dusun Baban Timur dibakar, masih menyimpan bara. Walaupun gerombolan pelaku pembakaran sudah diamankan Polres Jember beberapa waktu lalu.
Hal ini dibuktikan dengan digelarnya pertemuan dari jajaran Forkopimda Pemkab Jember dan Forkopimda Pemkab Banyuwangi serta perwakilan warga dari Desa Banyuanyar, Kalibaru dan Desa Mulyorejo, Silo, Jember, Selasa (9/8/2022) di perbatasan Jember-Banyuwangi, tepatnya di Cafe Kumitir.
Baca Juga : Ir. H. Artono: Jangan Takut Libatkan Swasta Untuk Kembangkan Wisata Lumajang
Dari pertemuan tersebut, Bupati Jember H. Hendy Siswanto menyatakan, konflik yang ada di Desa Mulyorejo, Silo akan diproses sesuai prosedur dan hukum yang berlaku. Pihaknya meminta kepada masyarakat dari kedua belah pihak untuk tidak terprovokasi dan sama-sama mendinginkan suasana agar tetap kondusif.
“Pertemuan hari ini antara Forkopimda Banyuwangi dan Jember, serta Forpimka Kalibaru dan Silo bertujuan untuk mencari kesepahaman bersama terkait konflik yang terjadi antara warga dari Desa Banyuanyar dan Desa Mulyorejo. Di mana, hasil dari pertemuan ini disepakati semua pihak siap menjaga situasi kedua wilayah tetap kondusif,” ujar Hendy Siswanto yang memimpin pertemuan tersebut dengan didampingi Wakil Bupati Jember MB. Firjaun Barlaman, Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, Dandim Jember Letkol Inf. Batara C Pangaribuan, Sekda Pemkab Jember Mirfano dan sejumlah pejabat OPD lainnya.
Hendy juga menyampaikan, dari keluhan yang disampaikan oleh perwakilan warga dari kedua desa terutama para petani kopi, pihaknya akan menyelesaikan dengan mekanisme yang ada. Di mana, dalam pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Perum Perhutani selaku pemangku lahan yang dikelola oleh warga.
“Tadi semua juga sepakat, jika soal keluhan petani kopi akan diselesaikan dengan mekanisme yang ada. Tadi dari unsur Perhutani juga hadir dan akan melakukan pemetaan terhadap lahan yang disengketakan oleh para petani kopi,” jelasnya...