Puluhan Sapi di Tulungagung Mati Akibat PMK, Ganti Rugi ke Peternak Tidak Ada
Reporter
Anang Basso
Editor
Dede Nana
26 - Jul - 2022, 01:57
JATIMTIMES - Banyaknya sapi yang mati di Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung membuat peternak semakin terpuruk. Pasalnya, jumlah kematian di Kecamatan Sendang paling tinggi diantara wilayah kecamatan lainnya.
Salah satu warga, Sumar (46) warga Dusun Beringin, Desa Nyawangan mengatakan, saat ini sapi miliknya dalam proses penyembuhan dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
Baca Juga : Sosialisasikan Program Selaras, Polres Tulungagung Sasar Para Pelajar
"Milik saya Alhamdulillah tidak ada yang mati, tapi milik kakak dan saudara saya lainnya ada yang mati," kata Sumar, Senin (25/7/2022).
Lanjutnya, kematian sapi di Nyawangan dan desa lain di Sendang kebanyakan setelah divaksin. "Sudah divaksin, namun kemudian tetap mati," ujarnya.
Di Dusun Beringin sendiri, menurut hitungan Sumar ada lebih dari 30 ekor yang mati akibat terkena PMK. Ia berharap, jika pemerintah memberikan tali asih atas kerugian yang dialami peternak akan sangat membantu.
"Kalau memang ada bantuan, peternak akan sangat senang," ungkapnya.
Sebelumnya, media ini juga telah mengkonfirmasi ke Kepala Desa Nyawangan Yoko Dwi Mukarom yang membenarkan jika sapi yang berada di desanya banyak yang mati akibat PMK.
"Jumlah terbaru harus saya tanyakan dulu ke perangkat desa yang mendata. Namun benar kalau jumlah yang mati di atas 30 ekor," kata Yoko.
Jumlah kematian terbesar menurut Yoko, berada di Dusun Beringin, kemudian Lungur Duwur dan Krajan. Ada beberapa kriteria sapi mati akibat wabah ini, misalnya mati kena PMK saat sebelum vaksin. Selain itu, ada yang sudah kena PMK namun karena tidak terdeteksi dan terlihat sehat maka tetap divaksinasi, akhirnya mati juga.
Hingga saat ini, belum ada ganti rugi atau tali asih bagi peternak yang sapinya mati akibat PMK ini...