PKRS RSI Unisma Menguak Ilmu Parenting Anak, Para Orangtua Wajib Simak Ini
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - Jul - 2022, 02:29
JATIMTIMES - Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang terus gencar memberikan edukasi terkait kesehatan terhadap masyarakat. Bersamaan dengan Hari Anak Nasional (23/7/2022), RSI Unisma melakukan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) di TK Dharma Wanita, Dinoyo, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Dokter Umum RSI Unisma, dr Ratih Oktavia dalam paparannya menjelaskan perihal "Ilmu Parenting Anak". Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, tentunya hal ini juga berpengaruh dan membuat banyak perubahan terhadap tumbuh kembang anak.
Tak dipungkiri, imbas pandemi Covid-19 juga membawa perubahan negatif pada tumbuh kembang anak, khususnya pada aspek kognitif, mental, dan sosial yang berhubungan dengan tumbuh kembang pada anak.
Baca Juga : Tingkatkan Minat Baca Masyarakat, Tim UPT PKM UB Lakukan Penguatan Literasi Berbasis Masjid
Pada aspek mental, imbas negatif yang kerap terjadi adalah adanya penurunan prestasi belajar pada anak. Menurutnya, hal ini terjadi akibat kurangnya waktu belajar pada anak.
"Kurangnya waktu jam belajar, biasanya lama di sekolah dengan proses belajar yang efektif, menjadi terbatas belajar di rumah saja. Kurangnya komunikasi orangtuanya dengan guru, karena keterbatasan kontak fisik," jelasnya.
Selain itu, pemahaman para orangtua yang kurang terkait target pembelajaran guru di sekolah, juga menjadi salah satu faktor menurunnya prestasi belajar anak.
Kemudian dari aspek mental, mental anak-anak cenderung menjadi anak yang pemalu dan pendiam. Hal ini tentunya juga dipengaruhi kurangnya komunikasi lantaran kebijakan belajar di rumah.
"Mereka jadi kurang pergaulan. Ketika bertemu dengan temannya jadi kurang percaya diri," terangnya.
Pada aspek sosial, hal yang sering dialami anak-anak adalah kurang dapat untuk bersosialisasi. Mereka merasa kurang nyaman ketika berada di keramaian. Karakter anak menjadi kurang ramah ketika bersosialisasi dengan anak lainnya.
"Anak-anak tantrum (ledakan emosi) ketika di luar rumah. Jadi gampang nangis, gampang emosi, tidak senang berada di luar rumah," ungkap dr Ratih...