Ketua PKB Banyuwangi: Orang yang Sering Haji Kepedulian Sosialnya Bermasalah
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Dede Nana
15 - Jul - 2022, 11:14
JATIMTIMES - Pandangan terhadap orang yang sering berangkat haji atau bolak-balik berangkat haji tanpa menjadi petugas haji, baik itu petugas kesehatan kesehatan, petugas administrasi, dan petugas-petugas yang lain, kami anggap kepedulian sosialnya bermasalah.
Pernyataan tersebut disampaikan KH Abdul Malik Syafaat yang akran disapa Gus Malik Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Banyuwangi, Jumat (15/7/2022).
Baca Juga : Polresta Banyuwangi Gelar Gesah Bareng Askab, Sinergi Jogo Banyuwangi untuk Indonesia Maju
“Menurut kami itu sangat menyakitkan bagi teman-teman muslim yang lain. Karena kita tahu seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain,” jelas Gus Malik.
Sebelumnya Gus Malik mendoakan mudah-mudahan jamaah haji Indonesia Banyuwangi mendapat predikat haji mabrur dan mabrullah setelah diberi kelancaran dan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji, karena tahun ini bertepatan wukuf dilaksanakan pada Jumat. Sehingga, lanjut Gus Malik, kalau kita punya kewajiban sebagai muslim menjalankan haji, maka muslim yang lain juga punya kewajiban yang sama.
Kalau jatah seet ataupun kursi yang disediakan oleh Pemerintah Indonesia diambil oleh orang-orang yang sudah melakukan ibadah haji, maka realitas tersebut sangat menyakitkan bagi muslim yang lain.
“Karena kita tahu nabi sendiri melakukan haji seumur hidup hanya satu kali. Maka alangkah baiknya apalagi kita sebagai orang yang memahami arti sebuah persaudaraan lebih baik jatah maupun kesempatannya diberikan kepada muslim yang lain,” pungkas Gus Malik.
Seperti dikutip dari laman haji.kemenag.go.id, Kamis (14/4/2022) daftar tunggu haji atau waiting list untuk calon jemaah haji asal Jakarta adalah 26 tahun. Artinya, jika calon jemaah haji asal Jakarta mendaftarkan diri 2022, waktu estimasi berangkatnya sekitar 2048.
Baca Juga : Baca Selengkapnya