Vaksinasi Ternak Tekan Laju Penularan PMK di Kabupaten Malang
Reporter
Riski Wijaya
Editor
A Yahya
13 - Jul - 2022, 07:20
JATIMTIMES - Vaksinasi ternak tidak serta merta menghilangkan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Malang.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang meenyebutkan meski vaksinasi dapat menekan laju penyebaran wabah PMK, namun kasus baru masih ditemukan.
Baca Juga : Wanita di Jabung Akhiri Hidup Gantung Diri dengan Selendang Merah
"Jadi belum terlihat siginifikan (penurunan, Red). Mungkin dampak dari vaksin itu ada. Tetap nambah tapi tidak banyak. Yang sakit juga sudah berangsur sembuh," ujar Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, Rabu (13/7/2022).
Eko menyebut, hingga saat ini vaksinasi PMK kurang lebih mencapai 90 persen. Atau sudah ada sebanyak 53.600 ekor sapi yang telah divaksin dari target sebesar 59.000. Jumlah tersebut menyesuaikan jumlah vaksin yang diterima Kabupaten Malang.
Sementara itu, berdasarkan catatannya, hingga saat ini jumlah sapi yang terpapar PMK kurang lebih sebanyak 16 ribu ekor. Namun dirinya mengklaim bahwa tingkat kesembuhan ternak dari PMK juga tinggi, bahkan menurutnya mencapai 80 persen.
"Kalau (ternak) yang mati ada sebanyak 138 ekor. Sampai sekarang masih belum ada laporan baru soal sapi yang mari akibat PMK," terang pria yang sebelumnya menjadi Camat Singosari ini.
Dirinya menyebut bahwa sampai saat ini memang yang menjadi sasaran vaksinasi PMK adalah sapi perah. Yang populasinya mencapai sekitar 80 ribu ekor. Ia juga mengaku vaksinasi PMK cukup efektif untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh pada ternak sapi.
Hal tersebut lantaran wabah PMK menyerang banyak sapi perah. Terutama di wilayah Malang Barat yang meliputi 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon.
Baca Juga : Julianto Eka Putra SPI Ditahan, Komnas PA: Hadiah untuk Anak Indonesia
"Kan tidak bisa langsung, jadi tetap ada, karena mungkin ada yang masih belum tervaksin, atau mungkin pada saat posisi sudah sakit...