Jokowi, Puan dan Wamenkumham RI Hadir dalam Aksi Simbolik Amarah Brawijaya yang Tolak RKUHP
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
07 - Jul - 2022, 01:29
JATIMTIMES - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani dan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI Edward O.S. Hiariej hadir dalam aksi simbolik Aliansi Mahasiswa Resah (Amarah) Brawijaya yang menolak Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), Rabu (6/7/2022).
Aksi simbolik dari Amarah Brawijaya ini diikuti oleh puluhan elemen mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Di mana aksi simbolik dipusatkan di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang dimulai pukul 11.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca Juga : Survei DSI: Elektabilitas Airlangga Teratas Ungguli Jenderal Andika dan Dudung, Dinilai Paling Berintegritas
Dari pantauan JatimTIMES.com di lapangan, hadirnya ketiga pejabat negara ini yakni Presiden RI Jokowi, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Wakil Menkumham RI Edward O.S. Hiariej hanya berupa topeng saja yang dikenakan oleh perwakilan tiga massa aksi simbolik dari Amarah Brawijaya.
Koordinator lapangan aksi simbolik RKUHP (Regulasi Kontroversi Ugal-ugalan Hanya Petaka) Amarah Brawijaya Muhammad Nizar Rizaldi mengatakan, alasan dihadirkannya tiga pejabat negara berupa topeng ini tidak bersifat personal.
"Bagi kami kritik terhadap pejabat publik tidak bersifat personal, artinya kami mengkritik berdasarkan tolak ukur yang jelas, yakni kinerja mereka sebagai bagian dari pemerintah dan DPR yang seharusnya mewakili suara kami dalam setiap pembentukan undang-undang," ungkap Nizar kepada JatimTIMES.com.
Dalam aksi simbolik RKUHP yang digelar oleh Amarah Brawijaya dan diikuti oleh puluhan elemen mahasiswa ini banyak banner-banner bertuliskan kalimat protes terhadap pemerintah.
Di antaranya "Tolak RKUHP #SemuaBisaKena", "Reformasi Di Korupsi #SemuaBisaKena", "RKUHP Ngawur", "Tak Ada Hukuman Mati Bagi Para Maling Uang Rakyat di RKUHP", "Hukum Sesuai Selera Penguasa, Rakyat Manut Aja #SemuaBisaKena", "Mosi Tidak Percaya, RKUHP Cacat Formil, Minim Transparansi", "Telang Hilang Draft RKUHP, Dicari!".