FK Unisma Lulus UKM-PPD 8 Kali Berturut-turut, Rektor: Kami Berorientasi pada Kemampuan Bukan Duit
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
28 - Jun - 2022, 05:35
JATIMTIMES - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma) kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKM PPD) untuk kali kedelapan mahasiswa FK lulus 100 persen.
Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi menyampaikan, prestasi tersebut tentunya atas kerjasama seluruh pihak. Dalam penjaringan mahasiswa FK Unisma tentunya sangat mengedepankan penerimaan yang bersih.
Baca Juga : Kota Malang Dapatkan 300 Dosis Vaksin PMK, Per Hari 100 Ekor Disuntik
"Support kami adalah bagaimana penerimaan tanpa nepotisme. Kami menekankan pada kemampuan bukan pada duit. Kita tidak mau ada intervensi (mahasiswa titipan), itu kunci utama," kata Prof Maskuri, Selasa (28/6/2022).
Dalam penerimaan mahasiswa baru, tak dipungkirinya ada saja oknum yang mencoba melakukan intervensi dengan menitipkan anak atau saudaranya. Akan tetapi, kembali ditegaskan Prof Maskuri jika mahasiswa yang masuk FK Unisma adalah mahasiswa yang memang memiliki kemampuan.
"Saya jawab sebagaimana mestinya. Kata saya kami khawatir kalau bisa masuk tak bisa keluar. Kalau sudah masuk, cost yang dikeluarkan semakin banyak. Tapi kalau dia tak bisa keluar, ini yang bikin sakit hati. Kami jelaskan sehingga alhamdulillah bisa memahami," paparnya.
Selain dengan penerimaan yang bersih, tentunya sarana dan prasarana terus diupayakan untuk ditingkatkan. Termasuk juga jejaring kerja baik dalam maupun luar negeri terus digalakkan.
"Suksesnya FK Unisma dalam UKM PPD delapan kali berturut-turut, tentunya juga tak lepas dari terciptanya atmosfer kolaboratif dan kompetitif," paparnya.
Untuk mencegah orangtua menjadi korban penipuan, Unisma juga mempunyai sebuah sistem. Melalui website resmi, segala macam pengumuman terkait penerimaan mahasiswa FK Unisma terdapat dalam website tersebut. Selain itu, ketika akan melakukan seleksi, para orangtua diundang untuk diberikan informasi terkait hal tersebut.
"Kalau ada informasi melalui WA, itu adalah abal-abal. Semua terkait penerimaan melalui web dan surat formal. Kalau ada WA nyasar ke orangtua, maka clear-kan ke fakultas, atau jangan digubris," tegasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya