Penyakit Usus Misterius Serang Ratusan Warga di Korea Utara
Reporter
Irsya Richa
Editor
Yunan Helmy
18 - Jun - 2022, 08:17
JATIMTIMES - Korea Utara tengah digegerkan dengan penyakit usus misterius yang masih belum terindentifikasi. Penyakit itu telah menyerang ratusan keluarga di Korea Utara.
Penyakit misterius tersebut diinformasikan oleh Korea Utara pada Jumat (17/6/2022). Penyakit itu juga menambah ketegangan pada sistem perawatan kesehatan yang sudah memuncak karena covid-19 di negara komunis tersebut.
Baca Juga : 86 Lokasi Rukyatul Hilal, Penentuan Awal Zulhijah 1443 H yang Bakal Dilakukan Kemenag
Namun media di Korea Utara tidak menyebutkan apa penyakit misterius itu. Tetapi pemimpin Korea Utara Kim Jong un dilaporkan telah mengirim obat untuk melawan 'epidemi enterik akut' ke selatan Hwanghae.
“Obat itu akan dikirimkan ke lebih dari 800 keluarga yang menderita epidemi akut yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Hwanghae Selatan," tulis media pemerintah KCNA, dikutip dari AFP.
Penyakit enterik sering didapat dengan mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi tetapi juga dapat menyebar dari orang ke orang. Gejala yang dirasakan seperti diare, demam atau kram. Bahkan jika tidak diobati, bisa mematikan.
"Dengan infrastruktur medis Korea Utara yang sudah ketinggalan zaman, penyakit usus akut dapat muncul kapan saja," kata seorang pejabat dari Kementerian Unifikasi Seoul, menurut kantor berita Yonhap.
Menurut pejabat tersebut, Seoul bersedia membantu Korea Utara dalam menangani wabah baru jika Pyongyang mau menerimanya. Namun Pyongyang belum secara resmi menanggapi.
Baca Juga : Makeup Korsel Menonjolkan Natural, Indonesia Lebih Bold, Yuk Lihat Perbedaannya
Pyongyang mengumumkan kasus virus corona pertamanya bulan lalu dan mengaktifkan "sistem pencegahan epidemi darurat maksimum". Pemimpin Kim Jong Un menempatkan dirinya di depan dan pusat tanggapan pemerintah akibat penyakit usus misterius di Korea Utara.
Virus tersebut telah mengoyak populasi 25 juta yang tidak divaksinasi. Lebih dari 4,5 juta kasus demam dan 73 kematian hingga saat ini, menurut angka yang diterbitkan oleh media pemerintah...