PMK Masih Meningkat, Dewan Minta Pemkab Malang Pusatkan Tenaga Kesehatan Hewan di Malang Barat
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Yunan Helmy
11 - Jun - 2022, 10:35
JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera mengambil langkah tepat untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Terutama di wilayah Malang Barat. Yakni Pujon, Ngantang dan Kasembon.
Hal tersebut lantaran hingga saat ini, jumlah ternak yang terpapar atau terindikasi PMK di tiga wilayah tersebut masih belum menunjukkan indikasi menurun. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang Sodiqul Amin.
Baca Juga : Tiba di Indonesia Besok, Jenazah Eril akan Dikawal Polri hingga Proses Pemakaman
Berdasarkan laporan yang ia terima, khusus di wilayah Kecamatan Pujon, jumlah sapi yang terpapar PMK sudah mencapai sekitar 5.000 ekor. Namun, jumlah tersebut masih harus dipastikan lagi.
"Di Pujon saja, itu sudah di atas lima ribu ternak yang terpapar. Dan kematiannya, dalam 10 hari terakhir, ada 200 kematian di dua desa. Hanya di dua desa, yakni di Pujon Lor dan Pujon Kidul," ujar politisi NasDem ini.
Untuk itu, Sodiqul berharap bahwa setidaknya Pemkab Malang bisa memusatkan tenaga kesehatan hewan untuk terjun di wilayah Malang Barat. Hal tersebut dimaksudkan agar penanganan PMK yang hingga kini masih ada peningkatan bisa dilakukan lebih cepat.
"Selain tenaga kesehatan hewan dari pemerintah, kami juga meminta agar Pemkab Malang bisa dengan segera meminta bantuan perguruan tinggi yang mempunyai bidang kesehatan hewan untuk turut andil dalam penanganan (PMK). IlIni dampaknya juga sudah dirasakan banyak masyarakat," terang Sodiqul.
Rencana pengalokasian anggaran sebesar Rp 3 miliar dari belanja tak terduga (BTT) juga diharapkan segera dapat diakomodasi. Dan kemudian dapat dengan segera digunakan untuk membeli obat atau vitamin bagi ternak yang terpapar PMK.
Baca Juga : Baca Selengkapnya