Mengenang Buya Syafii Maarif, Sosok Ulama Sederhana yang Sangat Dihormati Gus Dur
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
27 - May - 2022, 08:38
JATIMTIMES - Guru bangsa sekaligus mantan Ketua Umum Pemimpin Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia pada Jumat (27/5/2022). Buya Syafii meninggal sekitar pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Banyak sekali cerita tentang bagaimana kesederhanaan Buya Syafii Maarif semasa hidup. Waktu di Jakarta, Buya Syafii Maarif lebih memilih angkutan umum KRL dibanding mengendarai kendaraan pribadi.
Baca Juga : Polisi Tangkap Seorang Pemuda Transaksi Narkoba di Jalan
Cerita itu sempat dibagikan Direktur Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz di laman Facebooknya, pada Sabtu 12 Agustus 2017 alu. Dalam Facebook-nya, Darraz mengunggah foto saat Buya Syafii duduk bersama penumpang lainnya di sebuah stasiun.
"Pagi ini selepas subuh tadi, orang tua yang sudah menginjak usia 82 tahun 2 bulan ini bergegas berangkat meninggalkan penginapannya di kawasan Kuningan Jakarta Selatan menuju stasiun KRL Tebet. Dengan tujuan ke Bogor beliau bermaksud menghadiri Peluncuran Program Penguatan Pendidikan Pancasila yang diinisiasi oleh lembaga baru 'Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila'," tulis Darraz.
Ia lantas menyebut Buya adalah salah satu tim pengarah UKP Pancasila dan akan menghadiri acara di Istana Bogor, Sabtu (12/8/2017). Darraz menyebut sehari sebelumnya Buya Syafii juga sudah mengabarkan kedatangannya ke Jakarta dan menggunakan angkutan KRL.
"Sehari sebelumnya, beliau sudah berkomunikasi dengan saya, 'Direktur, sy otw Kby Lama, tomorrow to Bogor by KRL. Maarif'. Saya kebetulan sedang tugas belajar di Semarang selama seminggu ini tak dapat menemani beliau," kata Daaraz.
Lebih lanjut, Darraz mengatakan bahwa Maarif Institute selalu siap untuk mengantar-jemput Buya Syafii selama beraktivitas di Jakarta. Namun, karena kesederhanaan dan kesahajaannya, Buya Syafii selalu menolak tawaran tersebut.
"Namun beliau menolak, dan lebih memilih untuk tetap menggunakan KRL di pagi buta menuju Bogor. Namun demikian, ketika komunikasi sehari sebelumnya itu, saya tetap berpesan untuk memastikan saja, jika Buya tetap akan berangkat pakai KRL, maka harus ada yang menemani. Kali ini keponakan beliau, Asmul Khairi, tetap setia menemani beliau," sambungnya.
Di akhir status Facebook-nya itu, Darraz memuji kesederhanaan dan sikap mandiri Buya Syafii. Dia menyebut sikap Buya itu layak ditiru dan mendoakan agar Buya selalu sehat...