Wabup Lumajang: Ada Yang Bermain Pada Wabah PMK, Membeli Sapi Dengan Harga Murah
Reporter
Moch. R. Abdul Fatah
Editor
A Yahya
26 - May - 2022, 01:04
JATIMTIMES – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang mulai menular ke sejumlah sapi milik peternak di Lumajang ternyata dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk membeli sapi dengan harga murah.
Caranya, dengan menyebut sapi yang sebenarnya sehat sebagai sapi yang tertular PMK, sehingga pemiliknya diharapkan menjual dengan harga murah.
Baca Juga : Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 14 Mei 2022: Andin dan Amar ke Kantor Polisi, Ada Apa?
“Kita himba menghimbau kepada peternak untuk waspada karena adanya oknum pedagang yang ingin membeli sapi milik peternak, yang sebenarnya sehat namun dikatakan sudah tertular virus PMK. Harapannya petani akan menjual sapinya dengan harga sangat murah,” kata Wabup Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati, hari ini Rabu (25/5) di Pemkab Lumajang.
Wabup juga mengatakan, modus membeli sapi dengan harga murah ini sudah mulai memanfaatkan situasi ini. Karenanya untuk memastikan sapi sehat atau tertular virus PMK harus dikoordinasikan dengan petugas, seperti mantri hewan terdekat.
Wabup juga menjelaskan, jika ada sapi yang mati harus dilaporkan dan jangan sampai disembelih, apalagi kemudian dijual dagingnya. Jika memang harus menjual sapi yang sedang sakit bisa dilakukan, tapi harus dilakukan langsung ke Rumah Potong Hewan (RPH) yang ada di Lumajang.
“Kalai sapinya mati, harus dilaporkan dan jangan disembelih sendiri dan apalagi dagingnya dijual, kalau ketahuan akan ada sangsinya. Nanti Pak Kapolres akan mengwasi itu semua. Lagsung saja ke RPH,” kata Wabup Lumajang.
Baca Juga : Kementan Salah Input Data, Ternak Terjangkit PMK Bukan 5,4 Juta tapi 20.723 Ekor
Sebagaimana diberikan sebelumnya, Lumajang saat ini merupakan wilayah suspect virus PMK. Dari 21 kecamatan, hanya tiga kecamatan saja yang masih belum ditemukan kasus PMK, yakni Tekung, Pronojiwo dan Tempursari. Sedangkan 18 kecamatan lainnya sudah ditemukan sapi yang terpapar virus PMK dalam jumlah yang bervariasi...