Peringati Nuzulul Quran bersama Gus Miftah, Gubernur Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi di Era Digital
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
19 - Apr - 2022, 08:51
JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran Forkopimda, Bupati Wali Kota memperingati malam Nuzulul Quran dengan ngaji bareng KH Miftah Maulana Habiburahman atau yang akrab dikenal Gus Miftah di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Senin (18/4/2022), malam.
Bersama ribuan masyarakat jamaah Masjid Nasional Al Akbar, peringatan malam turunnya Al-Quran tersebut terasa khidmad sebagaimana para jamaah pengajian telah standby sejak rangkaian ibadah salat tarawih dilaksanakan.
Dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa peringatan Nuzulul Quran menjadi momen pengingat atas wahyu Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqro'. Dimana Iqro' memiliki arti kata perintah yaitu Bacalah.
Baca Juga : Sukses Pimpin Kota Bersejarah, Gus Miftah: Ning Ita Bisa Jadi Contoh Teman Muslimat dan Fatayat di Indonesia
"Iqro ini erat sekali maknanya dengan pendidikan dan literasi. Maka yang kami ingin sampaikan, literasi di dunia digital harus dibangun dengan kecerdasan dan kearifan yang luar biasa agar memberi kebaikan pada kehidupan ummat," tegas Gubernur Khofifah.
Literasi itu pun, menurutnya bukan hanya terbatas di satu dua bidang saja. Melainkan mencakup bidang yang luas. Dimana penguatan literasi juga harus dibangun di bidang keuangan, ekonomi, pendidikan, bahkan dalam aspek sosial.
"Sehingga terjemahan iqro' spekturmnya sangat luas. Saya selalu mendorong pentingnya literasi pada berbagai bidang. Karena literasi bisa mewujudkan sebuah legasi yang bisa dinikmati hasilnya pada generasi saat ini dan mendatang," ungkapnya.
Selain itu, menurut mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, literasi digital harus diperkuat dengan kearifan. Khususnya di era gempuran disrupsi informasi seperti ini. Dimana kemajuan digitalisasi jika tidak diterapkan dengan bijak tak ubahnya dengan dua mata pisau. Bisa memberi berkah sekaligus bisa menjadi petaka. Mari kita ambil sisi berkahnya...