LPA Tulungagung Sebut Aktivitas Sosial Remaja Alami Pergantian Pengakuan, Ini Bahayanya
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Yunan Helmy
07 - Apr - 2022, 10:43
JATIMTIMES - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung menyampaikan dalam aktivitas sosial, anak-anak usia remaja mengalami pergantian pengakuan. Yakni dari pengakuan orang tua ke pengakuan teman sebaya.
Hal ini disampaikan Direktur LPA Tulungagung Winny Isnaini usai kegiatan focus group discussion (FGD) peran serta jurnalis dalam mewujudkan Tulungagung layak anak melalui pemberitaan ramah anak di ruang rapat Bappeda Tulungagung. Kamis (7/4/2022).
Baca Juga : Tingginya Angka PMI, Perceraian dan Dispensasi Nikah Jadi Kerentanan Anak di Tulungagung
Menurut Winny, perubahan pengakuan aktivitas sosial yang dimaksud adalah kalau masih balita atau usia anak SD kelas awal, asalkan orang tuanya setuju, anak akan mengikuti orang tuanya. Tetapi begitu menginjak usia remaja, dia butuh pengakuan dari teman sebaya.
"Karena remaja terutama anak-anak usia remaja, itu butuh pengakuannya bukan orang tua lagi tapi teman sebaya," katanya.
Selain itu, lanjut Winny, problem sosial yang rentan bagi anak adalah lingkungan. Artinya dalam sebuah wilayah, ketika ada warung kopi (warkop), apakah warkop itu warkop biasa atau warkop berpengaruh terhadap anak, itu harus diketahui.
Selanjutnya relasi teman-teman dari anak juga harus diketahui. Apakah ada aktivitas seperti yang lagi trend di jogja yaitu "klitih" ada di Tulungagung?, dan yang lebih penting lagi harus diketahui apakah aktivitas itu berpengaruh pada anak-anak atau tidak.
Winny juga mengungkapkan, pergantian pengakuan aktivitas anak-anak dari pengakuan orang tua ke pengakuan teman sebaya tidak bisa dianggap remeh. Sebab, jika salah, akan menjerumuskan anak-anak kepada pengambilan keputusan yang kurang tepat.
"Repotnya ketika pengakuan sebaya itu, bisa menjerumuskan anak-anak kepada pengambilan sikap yang kurang tepat. Itu saya pikir yang penting untuk dikuatkan," ungkapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya