Lima Tanda Allah Sangat Mencintai Hambanya
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
04 - Apr - 2022, 03:22
JATIMTIMES - Allah SWT memiliki sifat Al Mahabbah (cinta), yakni mencintai hamba atau umatnya yang beriman dan bertaqwa. Namun cinta Allah tidaklah seperti cinta seorang mahluk. Cinta Allah itu telah dibuktikan dalam kitab dan hadist.
Setiap orang tentunya selalu mengharapkan keridhaan dari Allah SWT. Sebab, sejatinya, tidak ada kebahagiaan yang dicari, selain dicintai sang pencipta.
Baca Juga : Wali Kota Madiun Gelar Safari Ramadan, Keliling Masjid dan Siapkan Bazar Murah
Diolah dari Ensiklopedia Al Fatih, Tanda-tanda Allah mencintai hambanya, setidaknya ada lima. Lima tanda tersebut adalah :
1. Diterima di Bumi
Ketika Allah mencintai hambanya, maka seorang umat tersebut akan mendapatkan penerimaan di muka bumi. Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda, "Apabila Allah mencintai seorang hamba maka, dia menyuruh Jibril. Sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril menyeru penduduk langit" (HR Bukhari).
2. Diberikan Pemahaman Tentang Agama
Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberikan keyakinan atau agama kepadanya. Dengan begitu, seorang umat akan berbuat baik dan jauh dari perbuatan dosa.
Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan pada orang tidak dicintai. namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintainya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama berarti Allah mencintainya" (HR Ahmad).
Allah akan mengisi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya dengan ketaatan, menghiburnya dan menghindarkan dari kelalaian.
3. Memenuhi Segala Permintaannya
Jika Allah SWT mencintai seorang hamba-Nya, maka Allah akan memenuhi segala permintaan dan melindungi hamba tersebut.
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya Allah berfirman: Barang siapa memusuhi Wali ku, sungguh aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hambaku mendekat kepada-ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada hal-hal yang aku wajibkan kepadanya. Hamba yang tidak henti-hentinya mendekat kepadaku dengan ibadah-ibadah Sunnah hingga aku mencintainya. Jika aku telah mencintainya, aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang digunakan untuk berbuat dan menjadi kaki yang digunakan untuk berjalan...