2021, IPM dan Tingkat Kemiskinan di Tulungagung Meningkat
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Dede Nana
24 - Mar - 2022, 07:18
JATIMTIMES - Bupati Tulungagung Maryoto Birowo membeberkan beberapa indikator kinerja utama realisasi pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah dilaksanakannya selama 2021. Hal itu disampaikannya dalam rapat paripurna penyerahan LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2021 di ruang Graha Wicaksana Kantor DPRD setempat, Rabu (23/3/2022) kemarin.
Menurut Maryoto, indikator pertama dari pelaksanaan program dan kegiatan selama 2021 adalah indeks pembangunan manusia (IPM). Pada 2020 lalu, IPM sebesar 73,00 dan 2021 menjadi sebesar 73,15 atau meningkat sebesar 0,15.
Baca Juga : Minyak Goreng dan Infrastruktur, Dominasi Hasil Reses DPRD Tulungagung
"Masuk pada kategori tinggi. Hal ini ditunjang kinerja bidang pendidikan dan kesehatan yang terus meningkat serta menunjukkan keberhasilan pembangunan Sumber Daya Manusia," katanya.
Indikator kedua adalah pertumbuhan ekonomi, di mana sebagai dampak adanya pandemi Covid-19 pertumbuhan ekonomi secara nasional mengalami kontraksi. Demikian juga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tulungagung 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,09 persen.
Namun demikian berkat kerjasama dan kolaborasi seluruh stakeholder pembangunan, pada 2021 pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tulungagung berhasil kembali mendekati kondisi normal menjadi sebesar 3,53 persen.
"Angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kabupaten Tulungagung mengalami kenaikan, yaitu dari Rp 38,225 triliun di 2020 menjadi sebesar Rp 40,166 triliun pada 2021. Atau naik sebesar Rp 1,941 triliun," ungkapnya.
Dalam struktur ekonomi Kabupaten Tulungagung 2021, lanjut Maryoto, Sektor Industri Pengolahan memberi kontribusi paling besar yaitu mencapai 22,81 persen. Kontribusi terbesar kedua adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 20,26 persen dan terbesar ketiga adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 19,26 persen.
"Jika ketiga sektor ini didorong peningkatan produktivitasnya. Maka akan menggerakkan ekonomi dan memberikan dampak ikutan (multiplier effect) yang cukup besar," imbuhnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya