Pantau Sekolah Tatap Muka 100 Persen, Wali Kota Sutiaji Ingatkan Taat Prokes
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
14 - Mar - 2022, 06:01
JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang resmi menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen untuk seluruh jenjang satuan pendidikan mulai hari Senin (14/3/2022) ini dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, penerapan PTM 100 persen di seluruh jenjang satuan pendidikan mulai TK, SD, hingga SMP ini merupakan salah satu cara adaptasi peralihan dari pandemi Covid-19 menuju pra endemi.
Baca Juga : Hasil Survei LSI: Golkar dan Airlangga Bisa Unggul di Pemilu 2024
"Sudah memulai PTM 100 persen, salah satu di antaranya (persiapan untuk pra endemi), karena skenario (pra endemi) dari pusat pun juga masih ditata," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Senin (14/3/2022).
Selain itu, orang nomor satu di Pemkot Malang ini menjelaskan, bahwa penerapan PTM 100 persen ini dilakukan bukan karena melihat level terkait perkembangan Covid-19 di Kota Malang, namun berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri.
Pasalnya, beberapa pekan yang lalu kondisi kasus aktif Covid-19 di Kota Malang masih fluktuatif. Akhirnya, dari Pemkot Malang menunda pelaksanaan PTM 100 persen. Kemudian dalam waktu beberapa pekan mobilitas anak-anak mulai menurun dan membuat pengendalian Covid-19 sudah cukup bagus.
"Filosofi yang diambil sesungguhnya mendidik anak, mendidik disiplin itu dari sekolah. Harapannya bisa memviralkan kepada orang tua," ujar Sutiaji.
Lebih lanjut, dari pantauan Sutiaji di salah satu sekolah yakni SMPN 8 Malang, mayoritas siswa-siswi sudah menghendaki untuk PTM 100 persen. Terlebih lagi untuk kelas sembilan akan menghadapi ujian pada Bulan Mei 2022 mendatang. "Yang saya tanya tadi lebih dari 150 an karena ada beberapa kelas, dari semuanya hanya dua anak yang senang online," tutur Sutiaji.
Pihaknya menegaskan dalam pelaksanaan PTM 100 persen di semua jenjang satuan pendidikan ini yang terpenting adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat, utamanya menggunakan masker. "Yang penting itu kita memakai protokol kesehatan, pakai masker, itu utamanya. Jangan pernah melepaskan masker," tegas Sutiaji.
Baca Juga : Baca Selengkapnya