Tembok Penahan Air Jebol Akibatkan Banjir Bandang di Kerek Tuban Diperbaiki Sementara
Reporter
Ahmad Istihar
Editor
Yunan Helmy
12 - Mar - 2022, 11:07
JATIMTIMES - Tembok penahan tanah (TPT) atau aliran tanggul sungai di Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, yang jebol selebar 30 meter akhirnya ditutup darurat sementara menggunakan sandbag berisi pedel dan batu. Sebelumnya, akibat intensitas hujan tinggi dan derasnya air dari saluran kehutanan, tembok itu jebol dan mengakibatkan banjir bandang.
Penutupan tanggul jebol sekitar 30 meter kanan - kiri itu untuk menghindari banjir bandang susulan. Sebab, BMKG melaporkan 2-3 hari ini hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah Kabupaten Tuban.
Baca Juga : Sombher Bheceng, Wisata Air Era Belanda yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Segala Jenis Penyakit Kulit
Pantauan di lokasi, penanganan tanggul jebol oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mendatangkan alat berat satu ekskavator. Selain itu, puluhan warga setempat bersama BPBD Tuban, TNI dan Polri tampak melakukan kerja bakti agar penanganan tanggul bisa segera diselesaikan.
"Untuk penanganan sementara ini, kami pakai sandbag menutup lokasi tanggul yang jebol," terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PUPR, PRKP) Tuban Agung Supriyadi, Sabtu (12/03/2022).
Agung menambahkan, perbaikan saluran tanggul secara permanen nantinya akan dilakukan tahun 2022 dengan membongkar total bangunan tanggul lalu mengecor tanggul itu kembali.
Dia juga menyebutkan penanganan darurat dengan sandbag dan pedel dilakukan dengan estimasi selesai secepatnya. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi banjir susulan. "Untuk penanganan ini, kami tidak ada target. Namun kalau bisa ya secepatnya," imbuhnya.
Di tempat sama, Camat Kerek Nanang Wahyudi menyampaikan, penyebab tanggul ini jebol dikarenakan intensitas hujan di wilayah setempat tinggi. “Tanggul jebol ada 6 titik, lalu airnya meluber di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kerek,” ucapnya.
Mantan sekcam Tambakboyo ini menambahkan, pihaknya memaksimalkan penanganan tanggul untuk dilakukan perbaikan secepatnya. Pihaknya juga mengatakan wilayah geografis Kecamatan Kerek yang rendah menyebabkan luapan air dari dataran tinggi dari kehutanan melewati beberapa desa di wilayah Kerek.
Baca Juga : Baca Selengkapnya