Menko Airlangga Ajak Pemuda Muhammadiyah Berwirausaha, Ada Pembiayaan bagi UMKM Melalui Program KUR
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Mar - 2022, 08:56
JATIMTIMES - Perubahan perilaku masyarakat ke arah contactless economy diperkirakan akan berlanjut dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi di masa depan. Hal ini turut mengakselerasi terjadinya transformasi digital di banyak lini bisnis dan ekonomi.
Indonesia sendiri memiliki potensi ekonomi digital yang masih terbuka lebar, bahkan nilainya diperkirakan akan berada di kisaran US$146 miliar pada 2025 mendatang dan akan menjadi yang tertinggi di wilayah ASEAN.
Baca Juga : Berharap Jadi Endemik, Ning Ita Sambut Baik Kebijakan Perjalanan Tanpa Antigen dan PCR
Potensi ekonomi digital Indonesia tentunya didukung sejumlah faktor, seperti total penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 191 juta atau 70%.
Dari sisi pengguna digital di Indonesia, hingga Januari 2022 jumlah mobile connection mencapai 370 juta atau 133,3% dari total populasi, dengan rata-rata waktu yang dihabiskan satu orang untuk berselancar di internet adalah 8 jam setiap harinya.
“Dalam jangka waktu 2021-2022, pengguna internet di Indonesia juga meningkat 2,1 juta dari sebelumnya. Hal-hal tersebut tentunya akan menjadi modal bagus untuk kita membangun perekonomian di era digital ini,” ujar Menko Airlangga dalam Seminar Nasional Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah bertema “Gerakan Kemandirian Pemuda, Prospek, dan Tantangan di Era Digital”, secara virtual di Jakarta, Sabtu (5/3/2022).
Indonesia saat ini juga mengalami bonus demografi yang didominasi generasi muda usia 16 sampai 30 tahun yang biasa disebut generasi milenial dan Gen-Z. Berdasarkan Sensus Penduduk BPS (2020), Indonesia memiliki 64,5 juta pemuda dari 270,2 juta penduduk.
“Ini berarti kader Pemuda Muhammadiyah sebagai generasi masa kini akan terlibat di dalamnya dan memainkan peranan penting. Kemampuan dan keunggulan digital natives yang dimiliki generasi muda harus terus diasah. Selain itu, generasi ini juga harus berjiwa mandiri, kreatif, adaptif, kolaboratif, inovatif, dan memahami iptek, agar dapat berdaya saing memasuki era Society 5.0,” jelas Menko Airlangga.
Dalam 15 tahun ke depan Indonesia akan membutuhkan setidaknya 9 juta orang atau 600 ribu orang per tahun, SDM yang bertalenta digital dan mampu menjadi technopreneur yang berdaya saing.
Baca Juga : Baca Selengkapnya