free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sensus Anggota, PCNU Tuban Catat 240 Ribu Warga Nahdliyin

Penulis : Ahmad Istihar - Editor : A Yahya

08 - Mar - 2022, 19:35

Placeholder
Kegiatan sensus kartanu oleh MWCNU Tuban (08/02/2022) (Foto Ahmad Istihar/Jatim TIMES)

JATIMTIMES - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tuban mencatat ada ratusan ribu anggota baru yang tercatat sebagai warga Nahdliyin sebutan anggota NU. Pencatatan itu diketahui dari program Sensus Kartanu dari bulan November 2021 sampai bulan Maret 2022 ini. Total ada 240 ribu orang.

Sekretaris PCNU Tuban Ir. H Wiwid Agung Wibowo mengatakan, Program Kartanu merupakan pengembangan dari PBNU, dikonsep secara online melalui aplikasi dan terpusat dalam satu Big Data.

Baca Juga : 5 Tipe dan Model Sepatu Olahraga yang Perlu Anda Ketahui

Sementara warga NU di Tuban mayoritas belum familiar dengan sistem pendataan online dan penggunaan kartu identitas digital, maka PCNU Tuban membuat konsep pengembangan dan meluncurkan program Sensus Kartanu di se-Kabupaten Tuban.

"Kami sangat mendukung program PBNU dan sadar betapa pentingnya Big Data warga NU. Selain itu,PWNU Jawa Timur sedang bergulir banyak program yang semuanya juga sangat membutuhkan dukungan data. Sebab itu, Sensus Kartanu ini didesign untuk menjembatani upaya pencapaian target program Big Data PBNU dan kondisi real warga NU di Tuban yang belum semua bisa digerakkan secara online, dan alhamdulilah hasilnya cukup terlihat," terang Wiwid, Selasa (08/03/2022).

Menurutnya PCNU Tuban menargetkan 600 ribu capaian data warga NU di Tuban, dan sampai saat ini sudah bergerak di angka 240 ribu data warga NU.

"Pelaksanaan Kartanu berjalan secara masif dan struktural mulai dari PCNU, MWC NU hingga seluruh Ranting NU di Kabupaten Tuban,"imbuhnya

Wiwit menambahkan mekanisme pendaftaran kartanu harus melalui Tim kerja Kartanu di tingkat cabang/kabupaten, Majelis Wakil Cabang/ Kecamatan dan Ranting NU/ Desa, dan prosesnya di Desa/ Ranting NU yang bersentuhan langsung dengan warga Nahdliyin. 

Sementara itu, Ketua Tim Kartanu Tuban Drs. Muhtarom mengatakan, warga NU di Tuban sangat antusias sensus kartanu diselenggarakan PCNU. Pasalnya, Warga berbondong-bondong mengikuti mulai pendataan hingga pemotretan di berbagai tempat ditentukan tim Kartanu. Bahkan, Nahdliyin juga harus membayar sendiri biaya administrasi dan cetak Kartanu sebesar Rp 10 ribu.

Baca Juga : Lapas Tuban Wisuda 58 Santriwan-Santriwati Pendidikan Keagamaan

"Program ini sangat luar biasa, kita bisa lihat loyalitas warga NU di Tuban. Mereka berangkat sendiri, bayar sendiri, bahkan rela meninggalkan pekerjaan untuk antri ikut pendataan dan pemotretan Kartanu. Semuanya berjalan sukarela dan mandiri, tidak ada sponsor atau pihak manapun yang membiayai Sensus Kartanu ini, 100% partisipasi warga NU sendiri," ungkap Muhtarom yang setiap hari blusukan mengawal proses berjalannya Sensus Kartanu di Tuban.

Lanjutnya, dari awal diluncurkan program Sensus Kartanu memang dikonsep mandiri tanpa sponsor atau kerjasama dengan pihak manapun. Sensus Kartanu tersebut merupakan program mandiri secara organisasi dan mandiri secara pembiayaan oleh warga NU sendiri. Menurutnya, tidak ada kesepakatan atau kerjasama dengan pihak manapun terkait program Sensus Kartanu PCNU Tuban.

"Kartanu ini dampak positifnya luar biasa, organisasi mulai cabang sampai ranting bergerak aktif dan terstruktur dengan baik. Semoga dapat tercapai sesuai target dan hasilnya nanti dapat bermanfaat untuk pengembangan program dan kemaslahatan warga NU," pungkasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ahmad Istihar

Editor

A Yahya