Sejarawan Anhar Gonggong sebut Soeharto Miliki Peranan Penting dalam SU 1 Maret 1949
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
06 - Mar - 2022, 03:45
JATIMTIMES - Sejarawan Anhar Gonggong menyebut Presiden kedua RI Jenderal Besar TNI (Purn) HM Soeharto memegang peranan penting dalam peristiwa Serangan Umum (SU) 1 Maret 1949.
Pernyataan Anhar Gonggong tersebut diunggah oleh akun tiktok @wan_gondrong7. Di mana, unggahan pernyataan Anhar ini muncul setelah ramai persoalan terkait dikeluarkannya Keppres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara. Dalam Keppres tersebut menetapkan 1 Maret sebagai Hari Penegakan Kedaulatan Negara.
Munculnya Keppres ini disorot oleh banyak pihak, karena di dalamnya nama Presiden Kedua RI Jenderal Besar TNI (purn) HM Soeharto tidak dicantumkan. Padahal, Anhar telah menyebut bahwa Soeharto memegang peran yang sangat besar dalam SU 1 Maret 1949.
"Saya ingin mengatakan bahwa Soeharto punya peranan besar ketika serangan itu dilakukan, itu yang harus diakui," ungkap Anhar dalam unggahan cuplikan video tersebut.
Menurut Anhar, pasalnya Soeharto dahulu memiliki wilayah yang disebut Versailles. Di mana istilah tersebut merupakan istilah pembagian wilayah yang digunakan oleh Jerman dan diadopsi untuk membagi wilayah perang di Indonesia.
"Dan Soeharto mendapatkan Versailles tiga Yogyakarta. Di dalam wilayah Versailles itu seorang komandan bebas memang mengambil inisiatif dalam melakukan tugasnya," ujar Anhar.
Sejarawan kelahiran Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan ini menuturkan, dalam beberapa catatan buku sejarah yang salah satunya ditulis oleh mantan anak buah Soeharto yang ikut dalam peristiwa SU 1 Maret 1949 tersebut, disebutkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan peranan Soeharto pada saat itu.
"Disepakati sebenarnya tujuan utama dari serangan itu ya itu tadi, untuk membantah keterangan Belanda bahwa angkatan perang Republik Indonesia sudah lumpuh. Maka akhirnya menurut keterangan itu, antara Sultan dan Soeharto selalu bertemu dan akhirnya mereka sepakat," jelas Anhar...