Pedagang di Lumajang Keluhkan Kenaikan Harga Elpiji
Reporter
Asmadi Lumajang
Editor
Yunan Helmy
05 - Mar - 2022, 12:41
JATIMTIMES - Sejumlah pedagang di Lumajang mengeluhkan elpiji non-subsidi yang harganya mulai mahal.
Keluhan salah satunya disampaikan oleh pemilik warung makan di Taman Toga Lumajang yang benama Sri Sulasmi (42). Ia berkeluh kesah lantaran harga elpiji naiknya sangat signifikan.
Baca Juga : Program J-Hur di Kecamatan Jombang Jadi Ajang Petani Keluhkan Kelangkaan Pupuk ke Pemkab Jember
"Menaikkan harga jual makanan tidak mungkin. Nanti tidak ada yang beli. Ya terpaksa beli yang hijau (elpiji 3 kilogram)," kata Sri saat ditemui di warungnya, Jumat (4/3).
Menurut data di lapangan, elpiji 12 kilogram harga awalnya Rp 160.000 menjadi Rp 187.000. Sedangkan ukuran 5 kilogram yang harga awalnya Rp 80.000 menjadi Rp 90.000.
Kenaikan harga elpiji nonsubsidi ukuran 5 kilogram dan 12 kilogram tersebut diketahui sejak 27 Februari lalu.
Saat ini para pedagang terpaksa memilih penggunaan elpiji 3 kilogram untuk menekan kerugian imbas kenaikan harga elpiji nonsubsidi tersebut.
Sementara itu, kepala gudang agen elpiji di Lumajang, Yudi Iskandar, mengaku sudah banyak menerima keluhan dari warga terkait harga elpiji.
Baca Juga : Operasi Pasar Minyak Goreng di Sumenep, Bisa Beli dengan Bawa Fotocopy KTP
Ia mendeteksi naiknya harga elpiji menyebabkan masyarakat yang secara ekonomi mampu dan para pelaku usaha beralih menggunakan elpiji subsidi. Imbasnya, masyarakat miskin terancam kesulitan mendapat elpiji subsidi dari pemerintah karena semakin banyak yang membeli gas 3 Kg tersebut.
Namun, menurut Yudi Iskandar, harga elpiji subsidi 3 kilogram dipastikan tidak naik. "Kenaikan harga ini sudah ketetapan dari Pertamina. Kami hanya menjalankan saja. Kalau hari ini, permintaan elpiji nonsubsidi masih bisa dibilang normal, tapi nggak tahu ked epannya seperti apa," pungkasnya ...