Manfaatkan Maggot, Sampah di TPA Kota Batu Bisa Berkurang 2,5 Ton Per Hari
Reporter
Irsya Richa
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - Feb - 2022, 10:09
JATIMTIMES - Tahun ini Pemkot Batu berupaya mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo sebanyak 24 persen. Salah satu upaya untuk itu adalah memanfaatkan larva dari black soldier fly atau maggot, untuk mengurai sampah organik.
Mengingat maggot merupakan hewan yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari pakan ikan dan unggas, maggot juga menjadi dekomposer untuk mengurai sampah.
Baca Juga : Meski Covid-19 Masih Fluktuatif, Bupati Sanusi Yakin Jumlah Kasus Akan Terus Turun
Karena itu maggot merupakan salah satu solusi untuk mengurai sampah organik di TPA Tlekung. Kepala DLH Kota Batu Aries Setiawan mencontohkan, 10 gram telur, bisa menjadikan 1 kilogram maggot.
“Makanannya maggot ini sampah sayur dan buah, dan di sini kita punya indukan saja sampai 100 kilogram," ucap Aries.
Dengan maggot itu terbukti mampu mengurangi volume sampah organik di TPA, hingga 2,5 ton perhari. Ada keuntungan lainnya, maggot bisa memberi tambahan penghasilan.
"DLH sudah kerja sama dengan perusahaan, jadi ada yang siap membeli. Satu kilogram dihargai Rp 4000," tambah Aries yang juga mantan Kabag Protokol Pemkot Batu ini.
Ke depan Aries berharap ada skema kemitraan dengan desa untuk mengembangkan maggot. Selain bisa mengurangi sampah yang dikirim ke TPA, warga bisa menambah pemasukan.
Baca Juga : Penuhi Kebutuhan IKM, Pemkot Malang Terima Distribusi Minyak Goreng Curah dari Kemendag RI
“Saya ingin ada desa, bisa kerja sama untuk menampung maggot. Kelihatannya Desa Punten yang sudah mulai budidaya,” ujar Aries.
Menurut Aries saat ini hanya satu desa di Kota Batu yang mampu mengurai sampah sendiri yakni Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji. Dan hanya satu-satunya desa yang tidak mengirimkan sampahnya ke TPA.
Karena itu, ke depan Aries menginginkan hal serupa. Yakni desa/kelurahan mampu mengurai sampah, untuk menguranhi volume di TPA...