Optimalkan Pengelolaan dan Pengolahan Sampah, Banyuwangi Luncurkan Program “Banyuwangi Hijau”
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
22 - Feb - 2022, 03:48
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus melakukan langkah kongkrit dalam mengoptimalkan pengelolaan dan pengolahan sampah industri maupun rumah tangga khususnya sampah plastik. Salah satunya dengan meluncurkan program pengendalian sampah yang bertajuk “Banyuwangi Hijau”.
Program tersebut diluncurkan atau dilaunching Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi pada Senin (21/02/2022).
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Kota Malang Tingkatan Kapasitas SDM 120 Kader BKB Holistik Integratif
"Kami terus melakukan upaya pengendalian sampah plastik. Kami menggelar sejumlah kegiatan untuk mengkampanyekan pengendalian sampah. Kali ini, kita bersama-sama meluncurkan Banyuwangi Hijau yang berupa pengendalian sampah langsung dari rumah tangga," jelas Bupati Ipuk.
Program Banyuwangi Hijau, tambah Ipuk, merupakan kelanjutan dari Project STOP (Stop Ocean Plastics) yang sukses dilaksanakan di Kecamatan Muncar sejak 2018. Pada tahun ini, project tersebut akan diperluas skalanya dengan membangun pusat pengolahan sampah .
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle yang menjangkau 5 kecamatan sekaligus. Selain di wilayah Muncar, juga akan dilakukan di Kecamatan Songgon, Rogojampi, Sempu, Genteng dan Kecamatan Singojuruh.
"Kami menyiapkan lahan seluas 1,5 hektar di Kecamatan Songgon yang nantinya akan menjadi pusat pengolahan sampah yang telah dipilah dari berbagai kecamatan tersebut. Targetnya nanti dapat menghentikan 150.400 ton sampah dan 21.000 ton sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan," papar Ipuk.
Project STOP di wilayah Muncar merupakan program pengelolaan sampah langsung oleh Borealis, sebuah perusahaan yang berbasis di Viena, Austria yang bekerjasama dengan PT Systemiq Lestari Indonesia. Sedangkan sumber pembiayaannya berasal dari Pemerintah Norwegia dan Borealis sendiri.
Perwakilan Deputi Head of Mission Kedubes Norwegia Bjornar Hotvedt yang memberikan sambutan secara virtual, menjelaskan program kerjasama yang dijalin merupakan upaya untuk mendukung Indonesia dalam mengurangi sampah plastik yang hanyut ke laut. "Ini merupakan upaya dari kami, untuk mendukung Indonesia mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut sebanyak 70 persen pada tahun 2025," jelasnya.
Sementara itu, CEO Borealis, Thomas Gangl, menyatakan pihaknya merasa senang dapat terlibat dalam project tersebut...