Aksi Mogok Produksi Tahu-Tempe se-Pulau Jawa Digelar Besok, Berikut 4 Tuntutan Perajin
20 - Feb - 2022, 05:37
JATIMTIMES - Perajin tahu dan tempe berencana menggelar aksi mogok produksi. Aksi itu akan dimulai besok Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).
Akibat aksi mogok itu, tahu dan tempe bakal hilang di pasar. Diketahui, harga kedelai yang terus menerus meningkat tajam membuat perajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi tersebut.
Baca Juga : 6 Produk Kebudayaan yang Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO: Tempe, Reog hingga Kolintang
Menurut Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mogok produksi ini sebelumnya hanya akan terjadi Jakarta. Namun kini diputuskan aksi mogok tersebut akan terjadi di seluruh pulau Jawa.
"Cuma kan tukang tempe tahu ini saudara dan sama-sama merasakan kesulitan karena kedelai mahal. Makanya kebersamaan persatuan dalam koperasi itu akhirnya kami se-Jawa akan melakukan mogok," ujar Aip.
Sejak hari Sabtu kemarin, kata, Aip, perajin tempe dan tahu sudah mulai berhenti produksi. Pasalnya, sekali produksi butuh waktu sekitar 3 hari. "Maka Sabtu, Minggu, Senin. Jadi Senin itu sudah tidak ada tempe yang jadi," ungkap Aip.
Mewakili para perajin, Aip meminta maaf jika aksi mogok produksi ini nantinya akan membebani masyarakat. Menurutnya, aksi ini dilakukan agar nasib perajin tahu dan tempe bisa lebih diperhatikan.
Setidaknya ada 4 hal yang diminta oleh para perajin tahu dan tempe di balik aksi mogok produksi yang bakal dilakukan. Permintaan itu sebagai berikut:
Pertama yaitu, para perajin meminta harga tempe dan tahu dinaikkan. Sejauh ini Kementerian Perdagangan sendiri sudah mengumumkan hal itu. "Dengan adanya pengumuman dari Kemendag (Kementerian Perdagangan) soal harga tempe dan tahu naik supaya itu menolong untuk kita," ungkap Aip.
Kedua, para perajin meminta agar harga kedelai tidak naik setiap hari. Pihaknya ingin harga kedelai bisa distabilkan selama 1-3 bulan. "Ketiga, kami minta harganya stabil, setidaknya dalam waktu sebulan sampai 3 bulan," kata Aip.
Baca Juga : Baca Selengkapnya