Pensiun Dini dari PNS, Pria Ini Malah Sukses Jadi Penjual Martabak
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - Feb - 2022, 01:32
JATIMTIMES - Dalam Podcast Ngopi Seni atau Ngobrol Pikir Santri Entrepreneur Nahdliyyin yang merupakan program Rumah Sedekah Nahdlatul Ulama (NU), hadir sosok pelaku usaha yang inspiratif. Ia adalah Teddy Rahman Setiadi.
Sosoknya ini sukses sebagai Founder Martabak Hawaii. Sebelum menjadi pengusaha, ia merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ia memilih pensiun di usia 44 tahun. Sehingga akibat keputusan itu, ia pun kemudian tidak mendapatkan hak pensiun.
Baca Juga : Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Desa Tegalasri Blitar Gandeng PT Greenfields
"Saya masa kerja masih 16 tahun. Persyaratan umur harus 50 tahun, saya berhenti 44, jadi nggak dapat hak pensiun. Tapi insyallah itu sudah tergantikan dari usaha kami," jelasnya (16/2/2022).
Awal membuka usaha, ia tak langsung membuka usaha martabak. Akan tetapi, membuka warung seafood di Surabaya. Tak cukup di situ, ia kemudian berniat melakukan ekspansi usahanya ke daerah pinggiran pantai.
"Akhirnya dapat di Kecamatan Camplong, Sampang Madura. Kita kembangkan mulai 2007, luasan lahan hampir 2000 an meter. Konsepnya semacam semi rumah makan," jelasnya.
Namun usaha rumah makan tersebut kemudian hanya bertahan beberapa tahun. Selain karena modal yang juga besar, pengelolaan juga cukup sulit, terlebih lagi jumlah karyawan yang juga cukup banyak.
Setelah itu, ia kemudian berfikir untuk membuat sebuah usaha yang cukup simpel, yang pengelolaannya tidak serumit rumah makan, akan tetapi hasilnya cukup lumayan.
Ia pun kemudian mencoba-coba untuk berbisnis martabak pada 2013. Berjalannya waktu, usaha martabak yang ia geluti berjalan mulus. Ia membuka usaha martabak pertama kali di Bangkalan, kemudian Sidoarjo, Pamekasan dan Sampang.
"Kalau rumah makan itu banyak pengunjung, profitnya sama seperti usaha martabak, setelah itu kami mencoba menekuni itu. Hanya modal tidak sampai Rp 100 juta. Kami coba benchmark ke kompetitor, ternyata memakai nama kota, akhirnya saya terinspirasi pantai muncullah nama Hawai, meskipun tidak pernah ke sana," jelasnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya