Rindu Masakan Emak? Datang dan Nikmati Menu Warung Puncak
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Dede Nana
14 - Feb - 2022, 10:13
JATIMTIMES - Bagi wisatawan dan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur yang rindu masakan Emak dan bosan dengan menu kuliner yang kebarat-baratan, tidak akan rugi apabila mencoba taste dan aneka makanan yang disajikan Warung Puncak yang ada di Lingkungan Dukuh, Dusun Kampung Baru, Desa Glagah, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Warung yang dibangun di lingkungan Masyarakat Osing tersebut bukan hanya menyajikan hidangan ala Ndesa dengan bumbu dari alam dan dimasak secara tradisional. Namun juga menyuguhkan suasana hijau teduh dan tenang khas pedesaan. Dengan kata lain, Warung Puncak rasanya pas banget bagi wisatawan atau masyarakat Banyuwangi yang rindu dengan masakan Emak.
Baca Juga : Perbaikan Pasar Bululawang Pakai Alternatif Ketiga, Biaya Ditaksir Sekitar Rp 500 juta
Yang lebih menarik lagi, warung milik Lia Alistya Ningrum, warga Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, ini juga dilengkapi wahana kebun binatang mini. Ada kelinci dan marmut yang lucu, beragam jenis burung serta satwa lainnya. Sehingga cocok untuk mengajak sang anak tercinta untuk makan bersama.
Penasaran menu apa saja yang disajikan? Warung Puncak menawarkan menu masakan khas Bumi Blambangan. Diantaranya, ikan wader, semanggi, pecel lamtoro, sego tempong, uyah asem, pecek pitik dan masih banyak lagi. Termasuk juga menyajikan sensasi masakan ‘Jangan Blendrang’.
Jangan Blendrang adalah sayur santan alias sayur lodeh yang dimasak atau dihangatkan sampai berhari-hari. Hingga bumbu meresap dan mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera. Biasanya Jangan Blendrang berisi sayur kacang panjang, kadang juga sayur tewel atau gori.
Bagi warga Banyuwangi atau pecinta masakan Emak jangan takut kantongnya jebol karena harga yang dipatok untuk satu porsi makanan relatif murah. Harga menu makanan yang disajikan mulai Rp 7 ribu hingga Rp 25 ribu per porsi. Sedangkan untuk berbagai macam minuman disajikan dengan harga mulai Rp 3 ribu saja.
Bahkan untuk memberi sensasi pengunjung layaknya benar-benar sedang berada di rumah sang Emak, pelanggan bisa meminta tambahan lauk yang diinginkan, tentunya dengan biaya tambahan sesuai permintaan.
“Kami sengaja membuka warung dengan konsep Ndeso karena jenis-jenis masakan pedesaan sudah mulai langka...