Di Negara yang Dijuluki sebagai Pemula Peradaban Ini, Tamu Bebas Tiduri Istri Pemilik Rumah

JATIMTIMES - Setiap negara pasti memiliki kebiasaan atau tradisi masing-masing. Bahkan, salah satu negara di dunia membebaskan para tamu untuk meniduri istri pemilik rumah. 

Kenya adalah salah satu negara yang terletak di kawasan Afrika Timur. Salah satu reputasi negara ini yang paling dikenal yakni kebiasaannya menciptakan pelari-pelari andal dunia.

Baca Juga : HUT Komunitas Cinta Berkain Malang Raya ke-6, Wali Kota Batu Fashion Show Sambil Kenalkan Sendratari

Selain para pelarinya, Kenya juga dikenal dengan para peneliti di bidang sebagai wilayah yang dianggap tempat peradaban manusia di Bumi.

Wilayah tersebut dipercaya sebagai kelahiran umat manusia. Julukan itu berasal dari kutipan Sejarah Singkat Kenya.

Dalam kutipan tersebut mengungkapkan bahwa fosil yang ditemukan di wilayah Afrika Timur menunjukkan protozoa makhluk hidup di daerah tersebut berumur lebih dari 20 juta tahun yang lalu.

Bahkan penemuan terbaru oleh ahli paleontologi di dekat Danau Turkana, menunjukkan kalau hominid seperti homo habilis dan Homo erectus yang diperkirakan keturunan sapiens hidup di wilayah tersebut sejak 2,6 juta tahun lalu.

Selain itu tim paleontologis dari Universitas Utah Amerika Serikat bernama National Museum of Kenya pada Juli sampai Agustus 2004 menemukan sekitar 200 fosil buaya raksasa.

Diperkirakan fosil itu berasal dari zaman mesozoikum, sekitar 200 juta tahun yang lalu. Di sisi lain, Kenya memiliki tradisi 'gila' yang masih diberlakukan hingga saat ini. 

Di negara tersebut tamu yang datang bebas meniduri istri sang pemilik rumah karena suatu alasan tertentu. Dilansir melalui channel YouTube Data Fakta, berikut ulasan tentang tradisi tamu tiduri istri pemilik rumah:

Meskipun terdengar konyol dan aneh, tetapi beberapa suku pedalaman di Kenya memang disebut masih mempraktikannya hingga kini. Jadi, saat seorang pria berkunjung ke rumah orang lain, maka pria yang berkunjung itu boleh tidur bersama istri pemilik rumah. 

Lantas, apa alasannya? 

Baca Juga : Baca Selengkapnya