Ramai Lantaran Dilarang Diperdagangkan, Ini 6 Bahaya Konsumsi Daging Anjing Bagi Kesehatan Tubuh
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Pipit Anggraeni
19 - Jan - 2022, 05:40
JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Malang Nomor 5 Tahun 2022 tentang pengendalian peredaran dan perdagangan daging anjing, resmi melarang perdagangan daging anjing di Kota Malang sejak 17 Januari 2022.
Dasar hukum dikeluarkannya SE tersebut yakni Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.
Baca Juga : Resep dr Saddam Ismail, Iritasi Lambung Bisa Reda dengan Konsumsi Bahan Herbal ini
Kemudian, Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11 Tahun 2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit Usaha Produk Hewan. Lalu berdasarkan SE Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nomor: 9874/SE/pk.420/F/09/2018 hewan anjing tidak termasuk dalam definisi pangan.
Sementara itu, selain dilarang berdasarkan peraturan perundang-undangan, dilansir dari berbagai sumber, terdapat delapan bahaya mengonsumsi daging anjing dari perspektif kesehatan.
1. Rabies
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Radbound University Medical Center pada tahun 2009 menemukan bahwa kegiatan kontak langsung, seperti memotong anjing dan kucing yang tidak mendapatkan vaksin, berisiko menularkan rabies.
Terlebih lagi, jika mengolah dengan cara yang salah, rabies pada anjing dapat berpotensi menular kepada manusia. World Health Organization (WHO) pun telah menyampaikan bahwa persebaran rabies pada manusia disebabkan peredaran daging bebas.
Rabies sendiri merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan sistem saraf manusia. Memiliki gejala demam, sakit kepala, kelebihan air liur, kejang otot, kelumpuhan dan kebingungan mental. Dapat ditangani dengan melakukan transfusi darah dan antivirus.
Mengutip Epic Animal Quest, penelitian melaporkan terdapat dua studi kasus orang yang tertular rabies setelah memotong anjing dan kucing yang telah mati. Keduanya dilaporkan meninggal dunia.
Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan National Institute of Hygiene and Epidemiology of Vietnam melaporkan, dua dari sepuluh anjing yang sakit ditemukan positif rabies...