Kondisi Politik 2022 Menurut Mata Batin Praktisi Metafisika dan Retrokognisi
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Yunan Helmy
04 - Jan - 2022, 01:28
JATIMTIMES - Tahun 2022 sudah berumur 4 hari. Banyak ramalan atau prediksi yang mulai muncul terkait peristiwa pada 2022. Salah satunya tentang kondisi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Praktisi metafisika dan retrokognisi Hari Kurniawan atau yang akrab disapa Om Hao melalui YouTube Kisah Tanah Jawa (KTJ) menyampaikan beberapa prediksinya terkait kondisi politik di tanah air. Hal itu berdasarkan mata batin yang dimilikinya.
Baca Juga : Pemkab Banyuwangi Minta Pemerintah Desa Harus Laksanakan Perpres Nomor 104 /2021 soal Dana Desa
Jika menilik kondisi politik, saat ini beberapa partai politik mulai memanaskan mesin menjelang tahun 2024 mendatang. Sebab, dua tahun ke depan adalah saatnya masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya di lembaga legislatif dan memilih pemimpin untuk Indonesia.
Menurut Om Hao, kondisi politik tahun 2022 ini erat hubungannya dengan tahun 2024 mendatang. “Kondisi politik di tahun 2022 masih ada hubungannya dengan tahun 2024 nanti,” ucap Om Hao dikutip dari video YouTube Kisah Tanah Jawa.
Jika bicara tentang dunia gaib, ada kepercayaan bahwa sebelum menjalankan titah, seorang pemimpin memperoleh seberkas cahaya biru dari langit yang meluncur ke samping atau mengenai rumahnya. Oleh masyarakat, cahaya ini disebut pulung.
Pulung tersebut disebut Om Hao saat ini mulai berkeliling mencari sosok atau orang yang tepat. Bagi dia, pulung tersebut sudah memiliki target sendiri. Sebab, hal itu adalah titipan dari Sang Pencipta untuk menjadi seorang pemimpin.
“Kalau sebenarnya ya, itu pulung-pulungnya baru terlihat tahun 2023. Tapi bisa dilihat kandidatnya itu tahun 2022. Itu mulai sektor desa sampai kenegaraan. Karena pada malam hari, itu (pulung) sudah terlihat bertebaran,” ungkap Om Hao.
Disinggung mengenai pulung tersebut turun sendiri ke salah satu sosok atau orang, Om Hao menjelaskan bahwa pulung juga dapat ditarik karena sebenarnya hal itu bukan haknya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya