Memanfaatkan Cacing Lumbricus Rubellus, Dosen Unisma Sulap Limbah Jadi Kompos
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Dede Nana
27 - Dec - 2021, 02:24
JATIMTIMES - Limbah pertanian dan peternakan menjadi hal yang kerap diabaikan dan dianggap menjadi sampah. Namun, di tangan Prof Dr Ir Nurhidayati MP Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma), limbah tersebut diubah menjadi kompos tanaman holtikultura.
Memanfaatkan tepung ikan dan cangkang telur, proses pembuatan kompos berbeda dari biasanya. Cacing Lumbricus Rubellus dimanfaatkan dalam proses pembuatan kompos yang kemudian disebut sebagai vermikompos itu.
Baca Juga : Punya Kadar Gula Tinggi?, Segera Periksakan Mata untuk Deteksi Dini Retinopati Diabetik
“Cacing dipilih karena merupakan pemakan sersah. Cacing juga bisa dibudidayakan dan masih bisa hidup ketika dibawa ke atas tanah. Jadi tidak seperti cacing tanah lainnya,” jelas Dekan Fakultas Pertanian itu.
Lebih lanjut dijelaskannya, vermikompos sendiri memang sudah dikenal dan digunakan petani. Namun perbedaan vermikompos buatan Nurhidayati adalah tambahan bahan tepung ikan dan tepung dari cangkang telur.
“Tepung ikan kaya fosfor. Sedangkan cangkang telur 64 mengandung kalsium tinggi. Jadi vermikompos ini memperkaya nutrisi tanaman dengan kalsium dan fosfor agar kualitas buah dan sayuran lebih baik,” tuturnya.
Vermikompos dengan bahan aditif alami ini, saat ini juga sudah dipatenkan. Produk tersebut sudah diaplikasikan pada tanaman holtikultura di Karangploso, Landungsari, serta di sekitar kampus Unisma dan telah diuji coba pada sistem budidaya hidroganik.
Hasilnya, hasil pertanian seperti misalnya jagung akan memiliki rasa lebih manis. Berbeda dibandingkan menggunakan pupuk biasa. Kemudian, bila pada komoditi sayuran, kandungan vitamin C, mineral dan antioksidannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pupuk organik.
“Bahkan bisa memberikan efek residu 3 kali tanam berikutnya tanpa menambahkan pupuk lagi,” lanjutnya.
Dalam proses produksinya memakan waktu 1,6 bulan untuk menghasilkan 1 ton vermikompos. Namun kendala yang dialami adalah tempat produksi yang masih di dalam laboratorium sehingga dalam produksinya masih minim...