Hobi Main Game, Mahasiswa Generazi Z Dipuji Organisatoris Handal
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Pipit Anggraeni
29 - Oct - 2021, 11:30
JATIMTIMES - Ekonom Rizal Ramli mengaku optimis bahwa gerakan mahasiswa sekarang ini masih menjadi salah satu solo guru perubahan bangsa.
Rizal Ramli awalnya mengurai perjuangan dia dan kawan-kawan saat menjadi aktivis mahasiswa di masa pemerintahan Orde Baru.
Baca Juga : Lagi-Lagi di Medan, Pedagang Korban Pemukulan Malah Jadi Tersangka
"Saya dan teman-teman mengawali gerakan anti kebodohan supaya ada wajib belajar, melawan pemerintah otoriter, kita dipenjara, ratusan kawan gak bisa jadi Pegawai Negeri, tapi semangat merubah Indonesia dari otoriter ke demokrasi tetap menjiwai," ungkap Rizal Ramli, Jumat (29/10/2021).
Kemudian, Rizal Ramli menyampaikan pandangannya perihal mahasiswa zaman sekarang yang sempat membuat dia pesimis meski kini hal itu telah terbantahkan.
Rizal Ramli mengatakan, meskipun tampilan mahasiswa saat ini terlihat seperti anak mami, tetapi ternyata mereka sangat konsen dengan permasalahan negara.
Hanya saja, menurut Rizal Ramli, hal yang membedakan antara mahasiswa dahulu dan sekarang adalah ketidakmauan mahasiswa saat ini tergabung dalam kelompok partisan.
"Hari ini mahasiswa kalau kita lihat penampilan luar keliatan kayak anak mami, seolah gak peduli dengan bangsa, tapi kalau kenal lebih baik ternyata sangat konsen dengan masalah nasional tapi tidak mau partisan," ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli juga mengaku pernah dibuat takjub oleh mahasiswa yang mengklaim dirinya tahu isi UU KPK maupun UU Omnibus Law Cipta Kerja saat mereka ramai memprotes kedua UU kontroversial itu.
"Kedua, saya pernah tanya kalian ngomongin UU KPK emang ngerti? Dia bilang 'Abang kuno, begitu tertarik kita Google 24 jam'. Begitu pula Omnibus Law. Mereka organisatoris yang hebat karena main games. Makanya Oktober hampir 50 kota mahasiswa bergerak. Ada harapan lagi, tidak selembek yang saya bayangkan," tukas Rizal Ramli.
Rizal Ramli-pun menyoroti arti milenial yang belakangan juga banyak digaungkan. Sama halnya dengan Presiden Jokowi yang memilih sejumlah kalangan milenial untuk menjadi staf khususnya saat ini.
Baca Juga : Baca Selengkapnya