Santriwati Dicabuli Guru Ngaji, Polisi dan Pemdes Turun Tangan
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
26 - Oct - 2021, 02:51
JATIMTIMES - Guru ngaji asal salah satu desa di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, dilaporkan ke polisi karena mencabuli santriwati. Saat ini, masih akan dilakukan pemeriksaan dengan meminta keterangan saksi dan pelapor.
Hal ini disampaikan Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto setelah kegiatan apel gelar pasukan dan peralatan kesiapan penanggulangan bencana alam, Senin (25/10/2021). "Setelah semua saksi kami periksa dan barang bukti, kami panggil terlapor," kata AKBP Handono.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Indar Parawansa Ingatkan Pesan Bung Karno saat Hadiri Peringatan Maulid Nabi
Pemeriksaan saksi dan pelapor sendiri rencananya dilakukan pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung pada Senin 25 Oktober 2021 hari ini. "Karena (hari ini) sudah janjian diperiksa dan (jika) tidak datang, kami akan jemput bola dengan pemerintah desa untuk datang agar situasi tetap kondusif," ujar kapolres.
Sampai hari ini, menurut kapolres, jumlah korban atau pelapor masih satu orang. "Sementara korban hanya satu," ungkapnya.
Sementara itu, EW -kepala desa setempat- saat dikonfirmasi mengatakan pihak pemerintah desa (pemdes) sudah melakukan langkah mediasi sesuai kesepakatan pelapor dan terlapor. "Hasil mediasi, ada kesepakatan antara pelapor dan terlapor terkait dugaan pencabulan itu," kata dia.
Dalam mediasi, hadir juga pelapor dan saksi kejadian. Guru ngaji NK (55) juga telah mengakui memegang korban, namun tindakan itu disebut kepala desa multitafsir. "Terlapor telah meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi lagi," jelasnya.
Seperti diketahui, kasus ini dilaporkan ke polisi oleh lembaga swadaya masyarakat di Tulungagung dengan nomor laporan TBL/118/X/SPKT/Polres Tulungagung. Korban berinitial Menik (13) mengaku mengalami pelecehan seksual yang dilakukan guru ngajinya, NK.
Baca Juga : KPM BLT DD Plampaan Divaksin untuk Dapat Bantuan, Kades: Antusias Tinggi
Namun, diduga korban bukan Menik saja...