Bunda Fey Panen Sayuran di RPH dan Bagikan Hasil Panen kepada Warga Sekitar TPA Klotok
Reporter
Bambang Setioko
Editor
A Yahya
23 - Oct - 2021, 03:02
JATIMTIMES - Setelah ASN Pemkot Kediri memborong telur dan hasil panen petani, giliran hari ini Jumat (22/10) Ketua TPP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar membagikan hasil panen ke 115 warga sekitar Rumah Potong Hewan dan TPA Klotok. Hasil panen dari RPH dibagikan bersama hasil panen yang diborong ASN Pemkot Kediri.
Ditemui usai kegiatan, Ferry Silviana Abu Bakar atau yang akrab disapa Bunda Fey mengatakan, hal itu merupakan salah satu kegiatan yang positif dan bentuk kepedulian kepada petani yang memang berada di bawah naungan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Apresiasi Warga Tlogomas yang Hasilkan Sayuran melalui Metode Urban Farming
“Karena petani itu memang binaan Dinas Pertanian. Jadi kita benar-benar tahu apa yang mereka rasakan saat panen tiba malah harga jual panennya kurang bagus. Nah di saat itu kita membantu mereka,” jelas Bunda Fey.
Melihat sayur-sayuran dan buah-buahan yang tumbuh subur di halaman RPH, Bunda Fey mengapresiasi langkah DKPP yang memanfaatkan limbah dari RPH sebagai pupuk organik.
Bunda Fey menambahkan, PKK juga memiliki program kerja membantu mewujudkan ketahanan pangan keluarga yang diwujudkan dengan adanya KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari). KRPL memanfaatkan pekarangan rumah sehingga penyediaan pangan yang bergizi dan beragam bagi keluarga tercukupi.
“Luar biasa, sayur di sini semuanya segar. PKK juga punya KRPL yang tujuannya memang hasil panennya itu untuk mencegah stunting jadi membantu tumbuh kembang anak yang gizi buruk. Jadi KRPL ini supportnya untuk posyandu anak anak balita itu harapannya dengan adanya KRPL ini makanan di posyandu, Pemberian Makanan Tambahan (PMT)-nya bisa terbantu karena tentu sayur mayurnya juga ada,” ujar Bunda Fey.
Kepala DKPP Kota Kediri Muhammad Ridwan mengatakan, kegiatan ini berbarengan dengan panen sayur dari RPH. Ridwan menceritakan, sebelumnya limbah RPH dikeluhkan masyarakat sekitar karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk itu, pihaknya bersama tim RPH melakukan uji coba dan mencari literatur tentang pengolahan limbah. Hingga akhirnya menemukan formula yang tepat untuk diaplikasikan menjadi pupuk pada awal Juli 2021...