Menkop UMKM Optimistis Tulungagung Bisa Jadi Pusat Produk Kreatif Berbasis Fosil Kayu
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Yunan Helmy
22 - Oct - 2021, 10:52
JATIMTIMES - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UMKM RI) Teten Masduki optimistis Kabupaten Tulungagung bisa menjadi pusat produk kreatif berbasis fosil kayu di Indonesia.
Hal ini disampaikannya saat acara launching produk SNI (standar nasional Indonesia) cangkul nasional merah putih dan pelepasan ekspor batu fosil ke Hamburg,Jerman, di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung, Jumat (22/10/2021). "Saya optimistis Tulungagung bisa menjadi pusat produk kreatif berbasis fosil kayu," kata Menteri Teten.
Baca Juga : Gebyar Malang Fashion Week 2021 Dimulai, Sederet Desainer Pamer Busana Super-Epic
Dijelaskan, fosil kayu merupakan kekayaan alami yang hanya tersebar di Indonesia, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat, Argentina, Belgia, Brazil, Kanada, Yunani, dan Libya. Sehingga permintaan pasar Internasional terhadap fun dekor fosil kayu sangat tinggi baik dari sisi volume maupun fellow-nya.
Secara komulatif, nilai ekspor Indonesia dari Januari-September 2021 mencapai 164 miliar USD atau naik 40,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Demikian juga ekspor non-migas yang mencapai 155,46 miliar USD atau naik 39,84%.
Berdasarkan data provinsi, lanjut Teten, asal barang ekspor indonesia terbesar pada periode Januari-September 2021 dari Jawa Barat dengan nilai 24,07 miliar USD atau 15,02%. Diikuti oleh Jawa Timur sebesar 16,93 miliar atau 10,31%.
"Saya sangat mengapresiasi Pemprov Jatim dan segenap steak holder yang terus mendampingi dan mendorong kemudahan ekspor bagi para pelaku UMKM," kata Teten.
Untuk mendorong UMKM siap ekspor, tahun ini Kemenkop UMKM telah mengeluarkan beberapa program. Di antaranya standardisasi internasional bagi 185 UKM, sekolah ekspor, pelatihan UMKM ekspor, pembiayaan ekspor, dan pameran berskala internasional, serta kerja sama peningkatan eksport lainnya.
Sementara, program cangkul merah putih adalah program lokalisasi cangkul yang merupakan hasil kolaborasi Kemenkop UMKM dengan Kementerian Perindustrian, LPDB, LKPP dan seluruh pihak yang bertujuan menurunkan nilai ekspor cangkul di Indonesia.
"Kualitas cangkul merah putih telah terstandarisasi. Kami harapkan cangkul ini dapat diserap oleh kebutuhan industri nasional dan pemerintah, termasuk pemda," ungkapnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya