Mantan Petinggi PBB Puji Jokowi Jenius dan Sandingkan Ahok dengan Lee Kuan Yew
Reporter
Desi Kris
Editor
Pipit Anggraeni
08 - Oct - 2021, 03:24
JATIMTIMES - Sebuah kebanggaan tersendiri, jika pemimpin negara kita mendapat pujian dari para tokoh luar negeri. Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipuji sebagai sosok pemimpin negara yang jenius oleh peneliti di National University of Singapore, Kishore Mahbubani.
Bahkan, Kishore menyebut pemimpin negara lain seharusnya 'iri' terhadap Jokowi.
Sorotan terhadap kejeniusan Jokowi itu disampaikan Kishore melalui tulisan berjudul 'The Genius of Jokowi'.
Baca Juga : Satlantas Polres Malang Tunggu Koordinasi Wacana Ganjil Genap Kota Malang
Tulisan tersebut tayang pada 6 Oktober 2021 di Project Syndicate, sebuah media nirlaba yang fokus pada isu-isu internasional. Kishore menyebut Jokowi telah menjadi pemimpin yang layak mendapat pengakuan atas keberhasilannya dalam memimpin.
Jokowi, telah membuat model pemerintahan yang bisa dipelajari oleh dunia.
"Pada saat bahkan beberapa negara demokrasi kaya memilih penipu sebagai pemimpin politik mereka, keberhasilan Presiden Indonesia Joko Widodo layak mendapat pengakuan dan penghargaan yang lebih luas. 'Jokowi' memberikan model pemerintahan yang baik yang dapat dipelajari oleh seluruh dunia," ujar Kishore Mahbubani dalam tulisannya.
Lebih lanjut, Kishore menyebut Jokowi bisa menjembatani kesenjangan politik di Tanah Air. Ia lantas membandingkan keberhasilan Jokowi itu dengan Joe Biden dalam Pilpres AS 2020 yang belum bisa mengatasi perpecahan.
"Sebagai permulaan, Jokowi telah menjembatani kesenjangan politik Indonesia. Hampir satu tahun setelah Joe Biden memenangi pemilihan Presiden AS 2020, 78 persen dari Partai Republik masih tidak percaya dia terpilih secara sah. Biden menjabat sebagai senator AS selama 36 tahun, tetapi dia tidak dapat menyembuhkan perpecahan partisan Amerika. Sebaliknya, capres dan cawapres yang dikalahkan Jokowi dalam pemilihannya kembali 2019--Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno--kini menjabat di kabinetnya (masing-masing sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata)," lanjut Kishore.
Kishore juga menyoroti cara Jokowi membalikkan momentum pertumbuhan partai-partai paling 'islamis' di Indonesia, sebagian dengan menjadi inklusif. Ia membandingkannya dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang memperdalam perpecahan di Brasil.
"Jokowi telah menyatukan kembali negaranya secara politik. Seperti yang dia katakan kepada saya dalam sebuah wawancara baru-baru ini, 'Pilar ketiga ideologi Indonesia, Pancasila, menekankan persatuan dalam keragaman'...