Terpuruk di Awal Pandemi, Industri Batik Banyuwangi Mulai Menggeliat Lagi
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Yunan Helmy
03 - Oct - 2021, 04:00
JATIMTIMES- Industri batik di Banyuwangi mengalami keterpurukan dan penurunan omzet secara drastis karena pandemi covid-19. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, industri batik di Banyuwangi mulai menggeliat lagi.
Menurut Jatu Elinda, adik kandung owner Batik Pringgokusumo di Kecamatan Kabat, dalam awal pandemi covid-19, omzet dan produksi batik usahanya mengalami penurunan yang sangat drastis.
Baca Juga : Kampung Tematik Kota Malang Segera Dibuka, Wisatawan Wajib Gunakan PeduliLindungi
“Dalam kondisi normal sebelum pandemi covid-19, dalam satu bulan bisa memproduksi 1 000 potong batik, bahkan lebih. Namun ketika ada pandemi, hanya bisa memproduksi 200 potong saja,” ungkap wanita yang akrab disapa Elin itu di tempat usahanya (02/10/2021).
Dia menuturkan, waktu awal-awal pandemi covid-19, dampaknya sangat terasa. Namun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung lebih dari satu tahun mengakibatkan masyarakat sudah terbiasa atau bisa beradaptasi sehingga dalam beberapa waktu, produksi batik juga mulai meningkat.
Pada masa PPKM Level 2 ini, peningkatan produksi Batik Pringgokusumo bisa dikatakan mencapai 40 persen. Sedangkan pemasarannya menggunakan iptek dengan lewat media sosial sehingga sirkulasi keuangan perusahaan bisa berjalan. "Dan yang penting, bisa menggaji karyawan,” imbuh Elin.
Meski begitu, pada peringatan Hari Batik Nasional tahun ini, tidak ada kegiatan sama sekali dan untuk pemesanan batik kondisinya normal-normal saja. Itu berbeda dengan kondisi sebelum pandemi covid 19. Saat itu berbagai agenda digelar, seperti Banyuwangi Festival (Be-Fest). Juga banyak acara pameran. Dampaknya, pemesanan batik juga meningkat.
Baca Juga : Mengenal Pesona Batik Kota Batu, Dari Motif Bantengan hingga Bunga
Elin menambahkan berdasarkan catatan yang ada, pemesan batik produk Pringgokusumo paling banyak masyarakat lokal Banyuwangi. Ada pula sebagian warga luar kota dan luar pulau. Bahkan pesanan pecinta kain batik dari luar negeri sudah mulai ada...