Bupati Madiun Akui Sulit menghilangkan Image PKI di Madiun
Reporter
Dodik Eko Prasetyo
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
02 - Oct - 2021, 01:03
JATIMTIMES- Setiap 1 Oktober selalu diperingati dengan Hari Kesaktian Pancasila. Di Madiun, dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila selalu dilaksanakan di Monumen Kresek yang menjadi saksi bisu kekejaman PKI.
Karena, peristiwa tersebut tidak lepas dari Gerakan 30 September (G30S/PKI). Di mana terjadi pemberontakan yang telah menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.
Baca Juga : Kanal Aspirasi Dianggap Tak Quick Response, Dibantah oleh Bupati Bangkalan
Kali ini, Bupati Madiun Ahmad Dawami, Wakil Bupati Madiun Hari Wuryanto bersama Forkopimda mengikuti upacara dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila secara virtual di Monumen Kresek bersama Presiden RI Joko Widodo, Jumat (1/10/2021).
Seusai mengikuti upacara, Kaji Mbing sapaan akrab Bupati Madiun tersebut mengakui untuk menghilangkan image PKI di Madiun belum bisa sepenuhnya tuntas.
"Sejarah kejadian Berdarah di Madiun berlangsung cuma 12 hari, namun sampai hari ini masih dirasakan stigma kurang baik itu," tuturnya.
Kaji Mbing juga mengatakan meski di Madiun menjadi pusat aksi PKI, namun masyarakat Madiun bukan bagian dari PKI "Kita bukan bagian PKI, karena kami yang pertama kali melawan PKI," tegasnya.
Baca Juga : 38 Prajurit Kodim 0817 Gresik Naik Pangkat
Pemerintah Kabupaten Madiun terus berupaya untuk menggeser image tersebut, salah satunya dengan menjadikan Kabupaten Madiun menjadi Kampung Pesilat. "Dengan diperingatinya hari santri yang dilakukan setiap 22 Oktober sudah tidak ada lagi yang menjadi sumber lahirnya ideologi terlarang PKI di Kabupaten Madiun," tegasnya...