Sejumlah Sarana Wisata Bakal Dibangun di Kawasan Bromo Tengger Semeru
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
27 - Sep - 2021, 03:12
JATIMTIMES - Kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) segera dibenahi. Di sana bakal dilakukan pembangunan beberapa fasilitas sarana wisata alam oleh PT Winuta Alam Indah.
Lokasi pembangunan sarana wisata alam tersebut terletak di Dusun Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Baca Juga : 3 Pemain Masuk Tim PON Jatim, Diharapkan Jadi Momentum Kebangkitan Sepak Bola Banyuwangi
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Besar TNBTS Novita Kusuma Wardani mengatakan, terdapat lahan 30 hektare yang bakal dijadikan zona pemanfaatan dan dua hektare lainnya digunakan sebagai ruang usaha. Khusus untuk ruang usaha, tidak semuanya dapat dibangun sarana wisata alam.
"Jadi, persyaratannya ketika dibangun sarana-prasarana wisata alam di ruang usaha di taman nasional, hanya 10 persen dari luas yang diizinkan," ungkapnya, Minggu (26/9/2021).
Lebih lanjut, Novita menyampaikan, pembangunan sarana wisata alam di kawasan Dusun Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo sudah mendapatkan Izin usaha penyediaan sarana wisata alam (IUP-SWA).
Turunnya IUP-SWA tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen-LHK) Nomor P.8/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2009 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
Lebih lanjut, Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BB TNBTS Syarif Hidayat menuturkan, nantinya di sarana wisata alam yang akan dibangun, bakal terdapat deck view yang menghadap ke Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Letaknya yang strategis dapat memanjakan para wisawatan yang berkunjung ke kawasan TNBTS.
"Di sana rencananya akan dibuat anjungan pandang, jembatan anjungan pandang, jembatan antar tajuk, fasilitas parkir dan sarana pendukung lainnya," kata dia.
Sementara, Juru Bicara (Jubir) PT Winuta Alam Indah Harjono menyampaikan, dalam proses pembangunan deck view tersebut, pihaknya menggandeng konsultan dari Kota Bandung dan melibatkan 60 persen warga Desa Ngadas untuk tenaga kerja.
Baca Juga : Baca Selengkapnya