Kisah Abu Nawas Mencari Neraka sambil Membawa Lampu Minyak di Siang Hari
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Yunan Helmy
19 - Sep - 2021, 04:23
JATIMTIMES - Abu Nawas adalah seorang penyair Islam termasyhur di era kejayaan Islam. Sejatinya, Abu Nawas memiliki nama lengkap Abu Nuwas al-Hasan bin Hini al-Hakami. Ia merupakan sosok yang humoris, lihai dan cerdik dalam mengemas sesuatu dengan bahasa humor.
Seperti kisah yang diolah dari channel Taffakur Fiddin ini, suatu ketika, usai salat Duhur, Abu Nawas berkeliling Baghdad sembari membawa sebuah lampu penerang. Ia kemudian berhenti di setiap sudut rumah dan kemudian memantau situasi sekitar.
Baca Juga : Golongan Kekasih Allah SWT yang Dijamin Mendapat Rahmat-Nya
Tingkah Abu Nawas ini kemudian menggegerkan penghuni Baghdad. Bagaimana tidak. Abu Nawas yang selama ini dikenal orang cerdas tiba-tiba berjalan di siang hari ketika sinar matahari masih menyinari sambil membawa lampu.
Kemudian salah seorang warga Baghdad mengatakan bahwa Abu Nawas mulai gila. Hal tersebut kemudian ditimpali orang Baghdad lainnya yang juga berkata, "Khalifah Harun Al Rasyid pasti malu punya staf ahli gila."
Mendapat berbagai perkataan dari orang, Abu Nawas tidak peduli. Bahkan kemudian esok harinya, dia kembali lagi keluar rumah dan melakukan hal yang sama.
Tetapi saat keluar rumah, Abu Nawas berangkat lebih pagi lagi. Saat melakukan aksinya, ia tak bersuara dan terus melihat situasi sekitar kanan dan kiri sambil menggoyangkan tangannya yang membawa lampu minyak.
Pada hari kedua, beberapa orang masih menganggap Abu Nawas sebagai orang waras. Makanya, mereka kemudian bertanya kepada Abu Nawas tentang apa yang ia cari di siang hari dengan lampu yang ia bawa. Abu Nawas kemudian menjawab, "Aku sedang mencari neraka". Mendengar perkataan Abu Nawas, mereka kemudian berfikir Abu Nawas mulai gila.
Kemudian hari ketiga, Abu Nawas tetap melakukan hal yang sama. Ia tetap clingak-clinguk di kanan kiri rumah orang sambil tangannya membawa lampu minyak digoyang-goyangkan. Dari situ, orang-orang mulai tak sabar.
Undang-undang Baghdad melarang orang-orang gila berkeliaran. Sebab, hal tersebut dirasa bahaya karena seseorang bisa membunuh orang lain dengan berpura-pura gila atau mengintip orang mandi dengan berpura-pura gila.
Karena itu, Abu Nawas ditangkap dan diserahkan ke istana. Sejumlah musuh politik Harun al-Rasyid kemudian bergembira. Kegilaan Abu Nawas kemudian mereka goreng untuk menyudutkan wibawa Harun al-Rasyid.
Benar saja, Khalifah Harun malu akan tingkah laku Abu Nawas...