Kisah Pilu Ahli Surga yang Orangtuanya Dikutuk Jadi Babi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
06 - Sep - 2021, 06:00
JATIMTIMES - Dalam Kitab Birrul Walidain diceritakan, di era kenabian Nabi Musa hiduplah seorang pemuda tampan yang tinggal di sebuah desa tak terlalu jauh dari bukit Tursina. Ia merupakan pemuda salih yang mengikuti ajaran Nabi Musa.
Pada suatu masa, Nabi Musa mendapatkan wahyu perihal kabar tentang surga. Beliau mendapatkan kalam bahwa ada seorang pemuda yang akan menjadi tetangganya di surga kelak. Allah pun kemudian menunjuk pada pemuda tersebut.
Baca Juga : Pernahkah Kalian Berwudhu Sebelum Tidur? Ternyata Ini Keutamaannya
Nabi Musa pun penasaran, seperti apa amalan pemuda itu hingga diberikan rahmat Allah berupa surga. Bahkan bukan hanya surga, si pemuda juga dijanjikan akan tinggal berdampingan dengan utusan Allah. Tentu hal tersebut sebuah keutamaan yang diberikan pada seseorang meski saleh sekalipun.
Nabi Musa kemudian mulai berjalan demi menemukan pemuda tersebut. Ia mencari dari satu ke desa lainnya, bertanya kepada para penduduk mana tempat tinggalnya. Hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka.
Kedatangan Nabi Musa membuat si pemuda kaget. Pemuda tersebut tak pernah menyangka seorang nabi mendatangi rumahnya seorang diri. Namun pemuda itu juga dilanda kegalauan karena Nabi Musa datang di saat ia harus melakukan suatu pekerjaan.
Pemuda itu kemudian meminta maaf kepada Nabi Musa karena tidak dapat menjamunya. Ia pun meminta izin untuk keluar melakukan aktivitas rutinnya. Mengetahui hal itu Nabi Musa memakluminya dan meminta agar diizinkan bertandang selama beberapa waktu.
Nabi Musa pun terus mengamati aktivitas si pemuda untuk menjawab rasa penasaran dalam hatinya. Ia sangat penasaran dan mempertanyakan amalan apa yang dilakukan oleh pemuda itu, sehingga menjadi seorang ahli surga yang mendapatkan kemuliaan.
Nabi Musa dibuat terkaget ketika melihat pemuda tersebut menggendong seekor babi besar yang ia simpan di rumahnya. Pemuda tersebut bahkan memandikan babi itu dengan penuh kasih sayang. Dan setelah dimandikan, babi itu juga dikeringkan kemudian dipeluk dan cium. Perbuatan yang dilakukan itu, hampir saja membuat Nabi Musa menegur apa yang ia lakukan.
Ternyata bukan hanya satu babi tersebut. Setelah merawat babi pertama, pemuda tersebut kemudian kembali mengeluarkan babi lain dari rumahnya. Hal sama pun juga dilakukan seperti halnya babi yang pertama.
Usai melakukan hal tersebut, pemuda itu kemudian kembali menemui Nabi Musa. Nabi Musa kemudian bertanya, "wahai saudaraku, apakah agamamu ?, "Saya beragama tauhid," jawab si pemuda...