Sederhana, Beginilah Larung Sembonyo di Pantai Popoh Tulungagung di Tengah PPKM Level 4
Reporter
Anang Basso
Editor
Yunan Helmy
23 - Aug - 2021, 03:34
TULUNGAGUNGTIMES - Larung Sembonyo yang dilaksanakan setiap tahun atau tepatnya di bulan Suro di Pantai Popoh, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, berjalan sederhana. Di tengah Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, tradisi labuh laut Larung Sembonyo ini dilaksanakan secara terbatas.
"Kita laksanakan dengan jumlah nelayan atau warga terbatas karena masih PPKM. Yang penting niat dan tujuannya tetap," kata Kepala Desa Besole Suratman, Minggu (22/08/2021).
Baca Juga : Striker Persik Kediri Sudah Tak Sabar Cetak Gol di Laga Perdana Liga 1
Jumlah nelayan dan warga yang hadir disebut Suratman tidak lebih dari 30 orang dan wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes). "Begitu kumpul, kami mulai selamatan dengan tradisi yang sudah berjalan dari tahun ke tahun," ujarnya.
Setelah diberikan doa oleh sesepuh dan tokoh nelayan Popoh, tumpeng dan berbagai jajanan yang biasanya dijadikan rebutan warga umum kali ini tidak terjadi. "Begitu selesai ritual doa, langsung kita larung ke laut dan tidak ada tumpeng. Hanya kepala kerbau yang menjadi syarat wajib untuk dilabuh ke tengah laut," ungkapnya.
Masyarakat yang mendengar adanya Larung Sembonyo sempat datang ke lokasi. Namun, karena acara telah selesai, tidak sempat terjadi kerumunan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga : Inilah Video Satgas Covid-19 Angkut Gamelan Pagelaran Wayang di Rumah Politisi Gerindra
Seperti diketahui, tradisi melarung sesaji ke tengah Teluk Popoh dilakukan setiap jatuh pada bulan Suro pada penanggalan Jawa...