Sering Dikaitkan dengan Sosok Dajal, Orang Bermata 1 Ternyata Tak Pernah Bisa "Akrab" dengan Kehidupan
18 - Aug - 2021, 09:20
INDONESIATIMES - Cyclops atau raksasa bermata satu ini, hidup dalam imajinasi manusia sejak munculnya Polyphemus di The Odyssey karya Homer yang dipercaya hidup pada abad ke-7 SM.
Polyphemus sendiri merupakan raksasa bermata 1 perkasa yang mengancam dan hampir membunuh Odysseus sepulang dari Perang Troya. Penulis Yunani yakni Hesiod dan Euripedes, serta penulis Latin seperti Virgil dan Pliny, juga sempat menyebutkan makhluk ini.
Baca Juga : Bercita-cita Jadi Guru, Wanita Cantik Asal Kediri Ini Malah Jadi Montir
Mereka menyebut sekelompok raksasa berwajah aneh dengan 1 mata besar di tengah dahi mereka. Tak cuma dari Yunani Kuno, makhluk serupa juga dikenal dalam eskatologi Islam dan dikenal sebagai Dajal yang muncul di akhir zaman.
Dajal disebut-sebut sebagai sosok jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tak ada ujian yang terbesar selain itu. Para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW juga sudah menjelaskan tentang Dajal kepada umatnya.
Hanya saja tak sedetail penjelasan Muhammad, seperti Dajal yang merupakan seorang pecak (buta) di salah 1 matanya. Berbeda dengan mitologi di atas, sebenarnya kondisi medis yang cyclopia dapat menjelaskan keadaan ini.
Melansir melalui Forbes.com, penderita cyclopia hanya akan memiliki 1 mata yang posisinya di sepanjang garis tengah wajah. Namun, kondisi itu adalah kebalikan dari raksasa yang kuat.
Ini adalah versi holoprosencephaly yang langka, di mana otak depan janin tak berkembang dengan baik sehingga tidak menjadi 2 belahan.
Kurangnya pembelahan ini terjadi pada awal perkembangan, sekitar 6 minggu. Sebagian besar janin yang terkena kondisi ini juga meninggal sebelum lahir.
Kasus cyclopia pada manusia cukup langka, meskipun ada mereka tidak akan pernah bisa 'akrab' dengan kehidupan, yang artinya tak bisa bertahan hidup lama. Sebagian besar contoh yang diketahui dalam pengobatan modern yakni janin yang keguguran atau lahir dalam keadaan mati yang disimpan di museum medis.
Baca Juga : Baca Selengkapnya