Inovatif, Mahasiswa Poliwangi Bikin Canting Elektrik dan Batik Smart Dryer bagi Pelaku UMKM Batik
Reporter
Nurhadi Joyo
Editor
Yunan Helmy
13 - Aug - 2021, 04:20
BANYUWANGITIMES- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Robotika Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) berhasil membuat inovasi teknologi canting elektrik dan batik smart dryer. Kedua inovasi itu ditujukan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) batik di Lingkungan Gunungsari, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Menurut Rizky Rahman Safitra, ketua Program Hibah Desa Binaan (PHDB) UKM Robotika Poliwangi, PHDB di Kelurahan Banjarsari dengan inovasi canting elektrik dan batik smart dryer merupakan terobosan dan inovasi untuk meningkatkan produksi UMKM Batik Rama.
Baca Juga : Kapolres Pamekasan Distribusikan Perlengkapan Tangkal Covid bagi 189 Kampung Tangguh Semeru
Sosialisasi dan pelatihan membatik dengan teknologi canting elektrik dan batik smart dryer merupakan salah satu bagian dari PHDB Politeknik Negeri Banyuwangi bagi masyarakat di beberapa wilayah Banyuwangi. Kegiatan itu .digelar di Toko Batik Batara, Banjarsari, beberapa waktu lalu.
Rizky menuturkan, inovasi canting elektrik adalah modifikasi dari sebuah canting tradisional dengan memberikan sentuhan teknologi. Caranya dipasangi elemen pemanas yang menggunakan energi listrik. Dengan menggunakan teknologi ini, memungkinkan para pengrajin batik dapat mencairkan malam tanpa bantuan kompor.
“Kemudian kami juga membuat sebuah inovasi selanjutnya, yaitu sebuah alat pengering kain batik dengan nama batik smart dryer. Inovasi pengering kain batik yang memiliki keunggulan dapat digunakan dalam kondisi cuaca mendung atau hujan. Kain batik akan tetap kering dalam suhu pengering yang dapat diatur menyesuaikan kebutuhan,” jelas Rizky.
Menurut dia, pengering batik ini didesain dalam konsep bilik atau lemari yang dilengkapi dengan lampu bohlam dan kipas untuk dapat memancarkan cahaya dan udara panas sebagai upaya pengeringan kain dalam waktu yang singkat.
Kemudian alat ini juga dapat dimonitoring melalui mobile yang memudahkan pengguna untuk melihat berapa suhu yang ada di dalam batik smart dryer. Selain itu, ada beberapa fitur seperti monitoring daya listrik yang berfungsi agar pemilik usaha mengetahui berapa pemakaian listrik dan juga biaya selama penggunaan alat pengering tersebut.
“Semoga inovasi yang kami lakukan mampu mendorong terciptanya pelaku UMKM baru di wilayah Banjarsari. Jugs dapat menambah ekonomi warga dan mampu menjadi pilihan destinasi pariwisata edukasi dengan keterampilan membatik,” ungkap Rizky...