Gaet dr Lois hingga Elza Syarief, Advokat Farhat Abbas Dirikan Partai Pandai
11 - Aug - 2021, 03:33
INDONESIATIMES - Kabar mengejutkan datang dari advokat Farhat Abbas. Bagaimana tidak, Farhat diketahui telah mendirikan partai baru bernama Partai Negeri Daulat Indonesia (pandai).
Mantan suami penyanyi Nia Daniaty ini menduduki posisi sebagai ketua umum. Farhat menggaet rekannya sesama pengacara yakni Elza Syarief sebagai wakil ketua umum.
Baca Juga : Pidato Kebangsaan 50 Tahun CSIS, Airlangga Sampaikan 3 Pilar Indonesia Maju 2045 hingga Pertumbuhan Ekonomi
Hal menarik lainnya dari susunan partai ini ialah, dr Lois Owen yang sempat menjadi kontroversi publik didapuk sebagai Sekretaris Jenderal. Seperti diketahui, dr Lois sempat membuat geger karena pengakuannya yang tidak percaya Covid-19.
Bahkan, dalam program Hotman Paris Show ia mengatakan jika kematian masyarakat Indonesia bukan karena Covid-19 melainkan karena interaksi antar obat. Untuk diketahui, Farhat mengaku telah mendeklarasikan pendirian Pandai ini pada Oktober 2020 lalu dengan mengusung visi berserikat menuju Indonesia berdaulat.
"Kita dirikan Partai Pandai murni dari anak bangsa. Kita buat partai organik, mandiri dan berdaulat. Kita usung sistem partai organik yang sifatnya kedaerahan dan lokal," ujar Farhat.
Menurutnya, Pandai lahir dari hilangnya peran pengawasan dan keterwakilan partai-partai yang kini bercokol di DPR. Peran tersebut, kata Farhat, tampak hilang setelah pemerintah mengesahkan Undang-undang Cipta Kerja.
"Kita enggak lihat keterwakilan partai-partai pasca-Omnibus (Law) itu. Sampai saat ini enggak ada anggota dewan yang menentang kebijakan pemerintah, enggak ada," kata dia.
Selain itu, Farhat juga memperkenalkan tokoh-tokoh lain yang masuk dalam susunan kepemimpinan partai. Mereka ialah pengacara Elza Syarief, menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Sementara dr. Louis Owen sebagai Sekretaris Jendral (Sekjen) karena Farhat menganggap rekan sejawat dr Tirta itu sebagai pejuang yang terzalimi.
"Dia kan sosok pejuang wanita yang saat ini lagi terzalimi. Dia hanya berbicara mengenai cara melakukan tindakan dengan.....