Heboh Keluarga Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun untuk Covid-19, Warganet Teriak Jangan Ada Kasus SARA Lagi
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
28 - Jul - 2021, 01:50
INDONESIATIMES - Publik baru saja dihebohkan adanya bantuan dana senilai Ro 2 triliun untuk penanggulangan covid-19. Dana tersebut diberikan keluarga almarhum Akidi Tio.
Dana hibah itu diserahkan melalui Polda Sumatera Selatan pada Senin (27/7/2021). Hal ini awalnya terungkap dari akun media sosial resmi Humas Polda Sumsel.
Baca Juga : Percepat Tracing Suspect Covid-19: Bhabinkamtibmas-Babinsa Jadi Tim Tracer Digital dan Lapangan
“Kapolda Sumsel Irjen Pol.Prof.Dr.Eko Indra Heri S, M.M., menerima hibah/CSR dari keluarga alm. Akidi, Senin (26/7) bertempat di ruang Rekonfu Mapolda Sumsel,” tulis akun facebook Humas Polda Sumsel.
“Penyerahan Hibah/CSR disaksikan oleh Gubernur Propinsi Sumsel H.Herman Deru, Dandrem 004 Gapo Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji S.I.P., S.sos., Kadinkes Lesty Nurainy Apt, M.Kes. Penyerahan Hibah dalam rangka penanganan Covid-19 di Propinsi Sumatera Selatan,” sambungnya.
Bantuan ini diberikan oleh keluarga almarhum Akidi Tio yang merupakan pengusaha sukses keturunan Tionghoa asal Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur, melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Dermawan. Pemberian dana hibah itu juga turut disaksikan Gubernur Sumsel Herman Deru.
"Ini luar biasa sekali. Ada yang memberikan bantuan untuk penanganan covid-19 berupa uang sebesar Rp 2 triliun," ujar Herman.
Tak ayal, berita ini pun menjadi sorotan dan viral di media sosial. Bahkan, di Twitter banyak warganet yang memberikan pujian atas pemberian dana hibah oleh keluarga Akidi Tio ini.
Karena disebut sebagai pengusaha keturunan Tionghoa, beberapa dari mereka lantas meminta agar sebagian orang tidak lagi memandang orang lain dari segi suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).
@kurawa: "Percaya kan kalo orang Indonesia itu negeri nomor 1 paling Dermawan di Dunia, jika 1 orang bisa donasi Rp. 2 Triliun ini. Gak perlu lihat suku, agama dan rasnya maka Indonesia bisa bersatu sejak dulu kala."
@WidodoSpp: "Terus terang, membaca berita ini bagi saya menimbulkan dua reaksi sekaligus dalam hati, tanpa bermaksud mengulik persoalan terkait SARA."
@dwijaprata: "Mereka yg minoritas, mereka yg sering di dzolimi,dan mereka juga menjadi salah satu sang penolong NKRI."
@YRobertSantoso: "Dan sering terdengar apa sumbangsih suku Tionghoa untuk negeri ini...