China Dilanda Musibah Bertubi-tubi, Mulai Covid-19 hingga Topan In-Fa
27 - Jul - 2021, 04:13
INDONESIATIMES - Cobaan berat tampaknya harus dihadapi secara bertubi-tubi oleh rakyat China. Pada awal 2020 lalu, China dilanda musibah dengan adanya virus Corona atau Covid-19.
Virus itu pun akhirnya menyebar luas hampir ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, di Indonesia hingga kini virus Covid-19 itu masih belum bisa dikendalikan.
Baca Juga : Viral Surat Hasil PCR Positif Covid-19 Dipakai Bungkus Gorengan, Bahaya atau tidak?
Diketahui, menjadi negara pertama yang terserang Covid-19 China akhirnya berhasil mengontrol laju penularan virus Covid-19 pada Juli 2020 lalu. Namun, baru saja kasus Covid-19 yang sudah mulai terkontrol, China justru kembali dihantam musibah banjir besar.
Melansir melalui CNN, bencana banjir kali ini adalah banjir terburuk yang dialami China selama beberapa dekade terakhir. Bencana ini menghancurkan rumah dan mata pencaharian jutaan warga China.
Padahal, seperti diketahui, China tengah berupaya menghidupkan kembali perekonomian setelah krisis Covid-19. Sejak Juni 2020 lalu, setidaknya 38 juta warga terkena imbas dari dampak banjir ini,.
Kementerian Manajemen Darurat China sempat menuturkan bahwa sedikitnya 2,24 juta penduduk telah mengungsi, dan 141 orang tewas atau hilang. Menggambarkan bencana ini, Presiden China Xi Jinping sampai mencap pengendalian banjir sebagai situasi yang 'sangat suram'.
Xi mendesak pemerintahannya agar bisa melancarkan langkah-langkah lebih kuat serta efektif untuk melindungi kehidupan warga serta aset negara. Pandemi Covid-19 dan penguncian selama berminggu-minggu telah menjadi pukulan bersejarah bagi perekonomian China.
Produk Domestik Bruto (PDB) sampai menyusut 6,8 persen pada kuartal pertama, kontraksi pertama yang dilaporkan Beijing sejak 1976. Banjir di China kembali terjadi pada Juli 2021.
Dalam musibah ini setidaknya 12 orang tewas dan 200 ribu penduduk karena banjir akibat hujan yang disebut-sebut terlebat di China dalam 1.000 tahun belakangan. Dilaporkan bahwa 12 orang yang tewas itu sedang berada di dalam stasiun kereta bawah tanah ketika banjir menerjang...