Wanita Mulia di Angkatan Laut Islam, Syahid di Perang Qabrus
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
19 - Jul - 2021, 07:10
INDONESIATIMES - Perjuangan berdirinya Islam juga tidak lepas dari peran seorang wanita bernama Ummu Haram binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin Adi bin Najar Al-Anshariyah An-Najariyah Al-Madiniyah.
Ummu Haram termasuk wanita yang mulia dalam Islam. Ia berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW dan dekat dengan Rasulullah.
Baca Juga : Empat Anak dari Trenggalek Ini Main di Embung Jimbaran Tulungagung, Satu Tewas Tenggelam
Ummu Haram pun terkenal sebagai perawi hadis karena kedekatannya dengan Rasulullah SAW. Ia juga meriwayatkan hadis dari keponakannya, Anas bin Malik, pembantu Rasulullah.
Beliau juga merupakan saudari Ummu Sulaim. Ummua Haram adalah istri dari sahabat agung yang bernama Ubadah bin Shamit.
Kedua saudaranya, yakni Sulaim dan Haram, ikut berperang di Perang Badar dan Uhud. Kedua-duanya syahid pada perang Bi’ir Ma’unah. Adapun Haram ia merupakan seorang pejuang yang tatkala ditikam dari belakang dan mengatakan, “Aku telah berjaya demi Rabb Ka’bah.”
Rasulullah SAW memuliakan Ummu Haram dan pernah mengunjunginya di rumah dan istirahat sejenak di rumahnya. Beliau dan Ummu Sulaim adalah bibi Rasulullah SAW, baik apabila dihubungkan dengan sepersusuan ataupun dikaitkan dengan nasab, sehingga menjadi halal menyendiri dengan keduanya.
Anas bin Malik berkata: “Rasulullah SAW masuk ke rumah kami, yang mana tidak ada yang di dalam melainkan saya, ibuku (Ummu Sulaim) dan bibiku Ummu Haram. Beliau bersabda, ‘Berdirilah kalian, aku akan salat bersama kalian.’ Beliau salat bersama kami pada saat bukan waktu salat wajib.”
Kala itu, Ummu Haram berangan-angan untuk dapat menyertai peperangan bersama mujahidin yang menaiki kapal untuk menyebarkan dakwah dan membebaskan manusia dari peribadatan kepada sesama hamba menuju peribadatan kepada Allah SWT saja.
Hingga akhirnya, Allah mengabulkan angan-angannya dan mewujudkan cita-cita Ummu Haram. Tatkala dinikahi oleh sahabat agung bernama Ubaidah bin Shamit, mereka keluar untuk berjihad bersama dan Ummu Haram mendapatkan syahid dalam Perang Qabrus (Siprus).
Anas berkata, “Apabila Rasulullah SAW pergi ke Quba’, beliau mampir ke rumah Ummu Haram binti Malhan. Kemudian Ummu Haram menyediakan makanan bagi beliau. Adapun suami Ummu Haram adalah Ubadah bin Shamit. Pada suatu hari, Rasulullah SAW mampir ke rumah beliau. Ummu Haram pun menyediakan makanan bagi beliau...